Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Sebut 40 Negara Terancam Bangkrut, Indonesia Punya Peran Penting

Menko Airlangga mengatakan 60 negara tengah dalam situasi yang sulit dan 40 di antaranya terancam bangkrut.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Selain pandemi Covid-19 yang berlangsung, perang Rusia dan Ukraina menimbulkan lonjakan harga yang memicu krisis pangan hingga energi.

Hal ini kemudian semakin meningkatkan tantangan di banyak negara. Hingga saat ini, kata Airlangga, 60 negara tengah dalam situasi yang sulit.

“Dan dari 60 negara, 40 diantaranya berada dalam bahaya dan berpotensi menjadi negara gagal,” katanya dalam acara UI International Conference on G20, Kamis (16/6/2022).

Dalam situasi ini, kata dia, banyak negara yang kemudian mengambil sikap proteksionis dan mereka berusaha untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.

Di sisi lain, pemerintah menyadari bahwa saling ketergantungan antar negara dan menyeimbangkan suara negara menjadi sangat penting. Oleh karena itu Indonesia memegang peran penting, sebagai pemegang Presidensi G20, untuk dapat memobilisasi kepentingan seluruh negara, baik negara maju, berkembang, maupun rentan.

“Kepresidenan Indonesia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi secara inklusif, setiap warga negara, termasuk kelompok rentan harus mendapat manfaat dari kebijakan aksi G20 dan rekomendasi peran kerja sama internasional menjadi lebih substansial,” kata Airlangga.

Di mengatakan, Presidensi Indonesia yang fokus pada arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi, mencerminkan pandangan pemerintah bahwa perlunya reformasi untuk mendorong pemulihan ekonomi global pasca pandemi dan mempersiapkan kesejahteraan global yang lebih baik.

Tidak hanya G20, tambah Airlangga, kepemimpinan organisasi multikultural dan internasional pun memainkan peran yang penting dalam memastikan pemulihan global yang inklusif.

Terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan Indonesia memang harus berhati-hati saat ini karena kondisi yang sangat tidak menentu. Namun, menurutnya, Indonesia berada dalam kondisi yang aman karena mampu mengelola risiko dan mengoptimalkan berbagai sumber pertumbuhan ekonomi.

"Ini kita harus hati-hati, jangan pula kita gegabah, artinya kondisi perekonomian kita saat ini terlihat sangat baik dibandigkan negara lain. Kita syukuri, dan tentunya kita harus waspada," ujar Febrio pada Selasa (14/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper