Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan Capital A Bhd., atau AirAsia mengalihkan pasar utamanya ke India seiring dengan masih ditutupnya pasar pariwisata di China.
Maskapai Malaysia yang fokus pada pasar Asia Tenggara ini tengah melihat permintaan yang tinggi dari penumpang India yang berwisata ke negara seperti Malaysia dan Indonesia.
"India tentu saja merupakan pasar yang sangat, sangat penting. [Kalau] China, saya tidak bilang bukan, tetapi pada kondisi saat ini, kita harus memanfaatkan apa yang kita miliki," kata Chief Executive Officer AirAsia Malaysia Riad Asmat dalam acara Aviation Festival Asia di Singapore seperti dikutip Bloomberg pada Selasa (14/6/2022).
Asmat mengatakan dalam penerbangan ke Bali yang baru-baru ini dia lakukan, wisatawan India berkontribusi sekitar 90 persen penumpang.
Melonjaknya penumpang dari Negeri Bollywood ini terdorong permintaan yang terpendam setelah 2 tahun pembatasan pandemi, para pelancong India terus membanjiri penerbangan internasional sejak Maret 2022 lalu.
"Sejak pembukaan perbatasan, saya belum pernah melihat [wisatawan] keluar masuk kurang dari 90 persen dari India,” kata Asmat.
Baca Juga
AirAsia, yang menerbangkan sekitar 90 pesawat sehari sebelum pandemi, saat ini memiliki jumlah pesawat yang terbatat.
"Kami mengelola apa yang kami miliki sebaik mungkin, menciptakan kapasitas yang cukup bagi kami untuk menopang bisnis kami, dan sementara itu, berupaya sekeras mungkin agar pesawat mengudara lagi."