Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tiket Candi Borobudur Tak Jadi Naik, Pengamat: Keputusan Tepat!

Jokowi memutuskan harga tiket Candi Borobudur tidak akan dinaikkan menjadi Rp750.000 seperti wacana yang beredar sebelumnya di kalangan publik.
Wisatawan menikmati pemandangan matahari terbit dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (15/12/2018)./JIBI-Rachman
Wisatawan menikmati pemandangan matahari terbit dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (15/12/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat pariwisata Azril Azahari menilai langkah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak jadi menaikkan tarif naik ke Candi Borobudur sebesar Rp750.000 sebagai langkah tepat.

Hasil Rapat Terbatas tentang Pariwisata di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini, Selasa (14/6/2022), dikatakan tarif masuk akan tetap Rp50.000 untuk umum, sedangkan bagi pelajar dikenakan biaya sebesar Rp5.000 per tiket.

Selain itu, akan dilakukan pembatasan jumlah kunjungan 1.200 orang per hari dan mewajibkan pengunjung untuk mendaftar secara online.

Menurut Azril, kenaikan tarif Rp750.000 untuk naik ke Candi Borobudur sangat tidak logis, karena tidak ada perincian peruntukkan nilai yang cukup besar tersebut.

“Keputusan tepat, kalau pembatasan saya sangat setuju. Namun soal biaya, Rp50.000 saja itu saya pertanyakan, apa lagi Rp750.000,” kata Azril, Selasa (14/6/2022).

Lain halnya apabila biaya tersebut dikembalikan kepada pengunjung dengan berbagai kegiatan atau pertunjukkan yang disediakan oleh pengelola, yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) atau TWC. 

Sebelumnya, pada 5 Juni 2022 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah menargetkan penataan kawasan Borobudur akan selesai pada tahun depan. Komitmen ini diucapkannya sejalan dengan kebijakan tarif baru tiket masuk, yakni US$100 untuk wisatawan mancanegara dan Rp750.000 untuk wisatawan domestik.

Kenaikan tersebut pun juga dikaitkan dalam rangka pembatasan jumlah pengunjung akibat lantai jadi yang sudah semakin terkikis. Azril melaporkan bahwa Candi Borobudur setiap tahunnya mengalami penurunan 1 milimeter hingga 4 centimeter per tahunnya. 

“Pembatasan itu wajib karena setiap tahun itu sudah turun tanpa ada pembatasan saja sudah turun, turunnya itu sekitar 1 milimeter hingga 4 centimeter per tahunnya,” ujar Azril.

Dari biaya masuk kawasan cagar budaya tersebut, Kemenparekraf merencanakan adanya pertunjukkan di Borobudur. Nantinya, pengunjung bukan hanya dapat menikmati keindahan candi, tetapi juga mendapatkan informasi mengenai sejarah candi dengan teknologi terkini.  

“1.200 tahun yang lalu leluhur kita memiliki suatu keagungan dari kehidupan dan menata peradaban, jadi kita bisa melihat kemaritiman, peternakan, pertanian. Ini nanti akan ditampilkan dalam bentuk virtual reality dan augmented reality. Kira-kira itu lah yang akan kita dorong agar semakin kita perkaya pengetahuan terkait Borobudur,” ujar Sandi pada Weekly Press Briefing, Senin (6/6/2022) lalu.

Sandiaga juga berencana akan menghadirkan pertunjukkan berbasis sound and light mengenai sejarah Borobudur. 

“Kita akan juga berikan satu inovasi, bagaimana menghadirkan museum 3D di sekitar Borobudur dan pertunjukkan sound and light. Walaupun pembatasan dibatasi, tetapi pengalaman pengunjung akan lebih menikmati Candi Borobudur,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper