Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta agar pengerjaan pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) dipercepat agar bisa selesai sesuai dengan target yaitu pada Agustus 2022.
Dalam kunjungannya ke proyek tersebut pada Sabtu (11/6/2022), Basuki meminta agar koordinasi antara Ditjen Bina Marga dan BUJT lebih dioptimalkan terutama terkait pengawasan teknis atas kondisi lapangan untuk mempercepat penyelesaian Jalan Tol Cisumdawu.
"Pastikan pemadatan jalan dilaksanakan serapih mungkin sesuai spesifikasi dengan memperhatikan drainase serta autograding agar jalan tidak bergelombang," kata Menteri Basuki dalam keterangan resminya, Minggu (12/6/2022).
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri atas 6 seksi yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun. Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi - Pamulihan sepanjang 11,45 kilometer dan Seksi 2 Pamulihan - Sumedang sepanjang 17,05 kilometer dikerjakan oleh Pemerintah. Seksi 1 sudah operasional 100 persen, sedangkan progres fisik Seksi 2 mencapai 90,88 persen.
Sementara itu, Seksi 3 - 6 dikerjakan oleh badan uusaha jalan tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 kilometer konstruksinya telah rampung 100 persen. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka - Legok sepanjang 8,20 kilometer konstruksinya sudah 44,76 persen.
Adapun, seksi 5 Legok - Ujung Jaya sepanjang 14,9 kilometer progres konstruksinya mencapai 47,28 persen, sedangkan Seksi 6 Ujung Jaya - Dawuan progres konstruksinya sudah 96,16 persen.
Baca Juga
"Perhitungan teknis penanganan longsoran yang menjadi kendala Seksi 2 harus ditentukan secara seksama dengan tetap mempertimbangkan second opinion. Bore pile juga diperbanyak agar target fungsional bisa selesai Agustus 2022," jelasnya.
Menteri Basuki juga menginstruksikan untuk menambahkan nilai estetika dan lingkungan dengan menanam pohon-pohon besar di sisi jalan tol agar masyarakat merasa nyaman dan senang saat berkendara melewati Jalan Tol Cisumdawu.
"Penutup lereng agar didesain menggunakan pola yang berbeda sepanjang Tol Cisumdawu. Namun pada lereng tanah yang tidak memerlukan penutup dapat dilaksanakan penghijauan dengan lebih memerhatikan nilai artistik dan lingkungan misalnya dengan penanaman bunga," ungkapnya.