Bisnis.com, JAKARTA - Penumpang LRT Palembang kini dilayani angkutan feeder berupa angkutan kota (angkot), sebagai angkutan pengumpan Light Rapid Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) Sumsel.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menyerahkan sebanyak 29 unit angkot feeder kepada Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang.
Pada awal operasionalnya, layanan feeder ini akan melayani dua rute, yakni rute pertama yaitu lintas Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji dengan panjang rute 20,4 Km. Rute kedua yaitu lintas Asrama Haji - Sematang Borang via jalan Noerdin Panji dengan panjang rute 40,2 Km. Ke depannya, layanan rute feeder akan terus ditambah.
“Kita terus sosialisasikan penggunaan angkutan umum agar kehadirannya bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Naiklah angkutan umum agar Palembang tidak macet dan udara menjadi lebih bersih,” ujarnya, Sabtu (11/6/2022).
Menhub menjelaskan upaya meningkatkan minat masyarakat untuk naik angkutan massal tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Butuh kolaborasi pentahelix yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, akademisi, pebisnis, komunitas masyarakat, dan juga media.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumsel Herman Deru mendukung penuh langkah Kemenhub untuk meningkatkan kualitas layanan angkutan umum di kota Palembang dan sekitarnya.
Baca Juga
“Kita berharap makin banyak lagi masyarakat Palembang dan sekitarnya yang menggunakan angkutan umum,” jelasnya.
Pada Maret lalu, Kemenhub telah mencanangkan Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum yang dilaksanakan di kota Palembang. Kota Palembang menjadi contoh atau role model transportasi yang lengkap dan terintegrasi di Indonesia, karena memiliki angkutan umum yang lengkap, mulai dari BRT, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai yang saling terhubung.
Berdasarkan data, angka pengguna LRT Sumsel kian meningkat. Pada tahun ini hingga Mei 2022, penumpang LRT Sumsel telah mencapai 350.000 penumpang. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dengan masa pandemi yang mencapai 150.000 penumpang. Begitupun dengan tingkat keterisian BRT Trans Musi sudah mencapai 55 persen lebih setelah dilakukan penataan dan rerouting rute angkutan umum di Palembang.
Selain mengurangi kemacetan dan polusi udara, kehadiran angkutan umum juga menambah lapangan pekerjaan. Penyediaan angkot feeder di Palembang sekaligus juga merekrut sebanyak 60 orang pengemudi.