Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UI Serahkan 2 Bus Listrik untuk Dukung KTT G20

Universitas Indonesia (UI) menyerahkan 2 bus listrik untuk mendukung KTT G20.
Bus listrik dari Universitas Indonesia (UI) untuk mendukung KTT G20./ BKIP Kemenhub
Bus listrik dari Universitas Indonesia (UI) untuk mendukung KTT G20./ BKIP Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) menyerahkan sebanyak dua unit bus listrik kepada pemerintah untuk mendukung perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, pada Oktober-November 2022. Dua bus tersebut beroperasi secara semi otomatis dengan kecepatan maksimum 130 kilometer (km) per jam.

Dua unit bus listrik itu diserahkan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kampus UI Depok, Jawa Barat, hari ini, Jumat (10/6/2022). Budi Karya pun mengapresiasi hasil karya bus listrik buatan salah satu perguruan tinggi negeri tersebut.
 
"Saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih atas inisiatif dari Universitas Indonesia menyerahkan hasil penelitiannya berupa bus listrik kepada pemerintah," kata dia, dikutip dari siaran pers, Jumat (10/6/2022).

Pada kesempatan tersebut, Budi Karya, Rektor UI Ari Kuncoro, dan sejumlah pejabat terkait sempat menjajal langsung bus listrik mengelilingi kompleks kampus UI. Dua unit bus listrik itu bertransmisi AMT (semi otomatis) dan dapat melaju dengan kecepatan maksimum hingga 130 kilometer per jam.

Untuk ukurannya, bus listrik buatan yellow campus itu memiliki dimensi 12 meter x 2,5 meter x 3,7 meter. Di samping itu, kedua bus listrik memiliki kapasitas untuk mengangkut 64 orang penumpang dan memiliki jarak tempuh sejauh 300 kilometer.
 
Terkait dengan komposisi pembuatan bus listrik, kedua unit bus memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang sangat tinggi. Kedua unit bus juga telah mengembangkan rancangan motor listrik bersama PT NSAD dan dirancang oleh PT PINDAD.

Kemudian, bus tersebut dirancang dengan low entrance deck (pintu masuk rendah) sehingga dapat digunakan sebagai bus angkutan perkotaan tanpa halte khusus.

Budi Karya mengatakan bahwa penggunaan angkutan massal berbasis listrik merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka menurunkan emisi karbon di sektor transportasi, yang nantinya diharapkan juga bisa mengatasi isu pemanasan global.

Dia terus mendorong kalangan perguruan tinggi untuk membantu upaya percepatan transisi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil menuju kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
 
"Ini merupakan upaya kita mengatasi polusi dan kemacetan lalu lintas. Untuk itu inisiatif yang dilakukan UI membuat angkutan massal listrik ini sangat penting," kata dia.
 
Saat ini, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Perindustrian, serta sejumlah perguruan tinggi/universitas telah melakukan penelitian untuk menghadirkan angkutan massal listrik buatan dalam negeri.
 
Budi Karya pun menyebut terdapat berbagai syarat yang harus dipenuhi untuk menghadirkan bus listrik dalam negeri. Pertama meningkatkan TKDN. Kedua, membuat baterai yang lebih kecil dan lebih ringan, serta peralatan lainnya guna menunjang agar bus listrik buatan Indonesia bisa lebih kompetitif.

"Bus ini nantinya bisa kita gunakan untuk dalam negeri dan juga bisa kita ekspor," tutur dia.
 
Pada kesempatan yang sama, Rektor UI Ari Kuncoro menyampaikan bahwa kehadiran bus listrik buatan dalam negeri diharapkan bisa berdampak positif bagi sejumlah isu seperti perubahan iklim, angkutan publik, dan ketahanan industri sekaligus energi dalam negeri.

"Pengembangan kendaraan listrik ini semakin masuk akal harus dilakukan, ketika terjadi krisis energi akibat konflik Rusia-Ukraina," kata dia.
 
Dia berharap kolaborasi antara universitas yang memiliki kemampuan penelitian, perancangan, dan pembangunan, serta industri yang memiliki kemampuan manufaktur, bisa menjadi semakin baikcsehingga prototype bus listrik tersebut bisa diproduksi secara massal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper