Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Universitas Hingga RS Asing Bisa Beroperasi di Indonesia, Prabowo Undang Uni Eropa

Tidak hanya sektor kesehatan, Indonesia juga terbuka terhadap institusi pendidikan tinggi yang ingin beroperasi di Tanah Air.
Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa berjabat tangan dalam pertemuan di Gedung Europa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025) (ANTARA/Instagram/@sekretariat.kabinet)
Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa berjabat tangan dalam pertemuan di Gedung Europa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025) (ANTARA/Instagram/@sekretariat.kabinet)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mendorong negara Uni Eropa untuk membangun universitas dan rumah sakit di Indonesia seiring kelonggaran kebijakan yang telah dilakukan.

"Kami sekarang memperbolehkan rumah sakit-sakit [asing] untuk buka di Indonesia. Kami juga membuka kampus-kampus asing, universitas juga dipersilahkan [dibuka] di Indonesia sekarang. Saya pikir ini sangat penting bahwa interaksi antara Eropa dan Indonesia sangat-sangat penting [untuk dapat ditingkatkan dalam sektor ini]," ujarnya saat berpidato di depan Dewan Uni Eropa, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/7/2025). 

Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia telah membuka banyak partisipasi asing di berbagai sektor di dalam negeri pada 2 tahun terakhir. Saat ini, terangnya, Indonesia telah membuka peluang tersebut tidak hanya di sektor-sektor ekonomi dan industri, namun juga kesehatan. 

"Sekarang kami terbuka untuk sektor kesehatan. Rumah sakit asing atau insitusi media bisa membuka anak usahanya atau institusi terafiliasi di Indonesia," katanya.

Tidak hanya sektor kesehatan, Presiden ke-8 RI itu mengumumkan bahwa Indonesia juga terbuka apabila ada institusi pendidikan tinggi yang juga ingin beroperasi di Tanah Air. 

Pada kesempatan yang sama, Prabowo mengungkap Uni Eropa menjadi salah satu destinasi kunjungan mancanegara para warga negara Indonesia (WNI) setiap tahunnya. 

Dia menyebut total WNI yang mengunjungi Eropa setiap tahunnya mencapai 8 juta orang, dan 3.394 orang di antaranya adalah pelajar yang telah didanai oleh pemerintah melalui skema beasiswa. 

"Dan sampai dengan saat ini, kami telah mendanai lebih dari 11.784 pelajar dan ini di luar mereka yang datang ke Eropa untuk belajar dengan biaya sendiri," paparnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper