Bisnis.com, JAKARTA – Kabar harga daging sapi mulai turun dapat menjadi suatu kabar baik, namun Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) khawatir dengan mulai terjadinya panic selling akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ketua Umum PPSKI Nanang Purus Subendro menyampaikan peternak yang memiliki sapi kurban terjangkit PMK berbondong-bondong untuk melakukan pemotongan bersyarat.
“Ini terancam terjadi penurunan harga karena adanya panic selling. Rumah potong hewan dipenuhi oleh sapi kurban PMK, jadi saat ini terjadi panic selling dari para peternak yang sapinya terdampak PMK Untuk dilakukan pemotongan bersyarat,” ujar Nanang, Kamis (9/6/2022).
Akibatnya, rumah potong hewan (RPH) dipenuhi sapi yang siap potong. Melihat lebih jauh, artinya pasokan daging akan semakin melimpah dalam waktu dekat.
“Mungkin dalam 1-2 bulan stok pasokan daging akan berlimpah karena faktor pemotongan darurat,” lanjut Nanang.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 10 Juni 2022, harga rata-rata daging sapi Rp133.750 per kilogram. Harga tersebut terpantau mengalami tren penurunan tipis semenjak lebaran 2022.
Baca Juga
Sementara berdasarkan Info Pangan Jakarta, harga daging sapi rata-rata Rp149.524/kg. Harga tertinggi terdapat di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, sebesar Rp165.000 per kilogram sementara harga terendah di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, di angka Rp130.000 per kilogram.
Dari pantauan tersebut juga rata-rata harga daging sapi stabil dan beberapa pasar seperti Kelapa Gading dan Anyer Bahari mengalami penurunan Rp10.000 per kilogram.
Berangkat dari hal tersebut, Nanang khawatir di Agustus atau September ketersediaan pasokan sapi siap potong akan berkurang karena adanya panic selling tersebut.
“Mungkin setelah ini bukan agustus september tidak ada lagi sapi yang siap potong,” kata Nanang.
Wabah PMK setidaknya telah mengganggu kegiatan yang berkaitan dengan ternak terutama sapi. Per 6 Juni 2022, data Kementerian Pertanian mencatat ada 81.880 ekor sapi yang telah terjangkit PMK dan 607 ekor yang dilakukan pemotongan bersyarat.