Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Salah Kaprah Anggapan Beli Pakaian Bekas Bisa Kurangi Sampah

Fenomena thrift shopping atau berbelanja pakaian bekas dinilai membahayakan kesehatan.
Rahmad Fauzan
Rahmad Fauzan - Bisnis.com 08 Juni 2022  |  18:42 WIB
Salah Kaprah Anggapan Beli Pakaian Bekas Bisa Kurangi Sampah
Pakaian bekas - istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Paradigma yang berkembang di masyarakat bahwa menggunakan baju bekas dapat mengurangi Sampah dinilai salah kaprah.

Menurut Direktur Eksekutif Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (Ikatsi) Riza Muhidin, tren membeli pakaian bekas atau yang juga dikenal dengan istilah thrift shopping justru berbahaya.

Dia menilai fenomena thrift shopping memiliki 2 bahaya. Pertama, membahayakan kesehatan masyarakat karena pakaian bekas belum tentu higienis.

Kedua, mengancam industri tekstil karena impor pakaian bekas berpotensi mematikan bisnis di sektor tersebut, terutama akibat tidak jelasnya alur importasi pakaian bekas.

"Kami tidak tahu asal mula pakaian bekas itu dari mana, bisa jadi dari tempat pembuangan. Tentu, pakaian bekas ini bisa menularkan penyakit,” kata Riza seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (8/6/2022).

Selain itu, sambungnya, adanya potensi pasar domestik dipenuhi dengan pakaian bekas dapat membuat industri tekstil dalam negeri tidak tumbuh dan tidak terserapnya tenaga kerja secara optimal.

“Bisa dibayangkan kalau fenomena ini terus berlanjut. Berapa banyak pakaian bekas yang akan datang ke Indonesia? Bisa-bisa Indonesia menjadi tempat pembuangan pakaian bekas dari seluruh dunia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor : Kahfi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top