Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mempromosikan berbagai jenis wisata di Bali, seperti spiritual dan bekerja jarak jauh dari Bali.
Dalam hal ini, bukan hanya bar dan pantai di Bali, Indonesia ingin mempromosikan liburan spiritualnya dan industri teknologi yang berkembang pesat untuk memikat wisatawan yang tinggal lebih lama dengan pengeluaran lebih tinggi untuk kembali ke pulau-pulaunya.
Target Indonesia mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 3,6 juta di tahun ini dengan berbagai pelonggaran pembatasan optimis akan tercapai. Pariwisata ekologis, acara olahraga, dan visa lima tahun khusus untuk pekerja jarak jauh akan mendukung pencapaian tersebut.
Baca Juga
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dalam sebuah wawancara pada hari Senin. Ini akan membantu menciptakan lebih dari 1 juta pekerjaan bagi orang Indonesia.
“Dulu, tiga S adalah: sun, sea, dan sand. Kami mengubahnya menjadi serenity, spirituality, dan sustainability. Dengan cara ini kami mendapatkan kualitas yang lebih baik dan dampak yang lebih baik bagi ekonomi lokal,” kata Uno seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (6/6/2022).
Indonesia telah mencabut sebagian besar pembatasan perjalanannya dan memungkinkan pengunjung yang divaksinasi penuh untuk datang tanpa persyaratan pengujian atau karantina.
Kasus Covid-19 berangsur turun perlahan seiring dengan pemberian dosis booster. Kolaborasi berbagai pihak dari sektor kesehatan dan imigrasi pun sukses menaikkan jumlah kunjungan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada April 2022 mencapai 111,06 ribu kunjungan atau naik tajam 499,01 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada April 2021.
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada April 2022 meningkat sebesar 172,27 persen. Dalam kata lain, jumlah kunjungan pada periode tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang pandemi Covid-19.
Digital Nomad
Pemrosesan visa yang disederhanakan dan penerbangan yang lebih sering akan membantu negara ini memikat karyawan perusahaan global seperti Airbnb Inc. dan Twitter Inc. yang mengizinkan karyawan mereka bekerja dari mana saja.
Sandi menyampaikan sekitar 95 persen dari ‘digital nomad’ yang disurvei mengatakan Indonesia – khususnya Bali – adalah tujuan “top of mind” mereka untuk pekerjaan jarak jauh dan mereka siap untuk bepergian.
Kemenparekraf telah mempertimbangkan pemberian visa khusus untuk pekerja jarak jauh dan pelancong bisnis sejak awal 2021, sebelum rencana itu digagalkan oleh kebangkitan virus corona, kontrol perbatasan yang ketat, dan kurangnya penerbangan. Visa akan memungkinkan pemegangnya untuk tinggal selama lima tahun tanpa membayar pajak jika mereka tidak memperoleh penghasilan di Indonesia.
“Sekarang dengan penanganan pandemi dan semua kementerian terlibat dan bekerja sama dari sisi kesehatan ke kantor imigrasi, kami percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk meluncurkan kembali ide ini,” tutup Sandiga.