Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awasi Pembelian Pertalite, BPH Migas Bakal Rilis Aplikasi Khusus

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tengah menyiapkan aplikasi terbaru untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) Pertalite.
Selain praktis dan efisien, transaksi melalui MyPertamina juga memiliki keuntungan yang bisa didapat melalui berbagai promo. /MyPertamina
Selain praktis dan efisien, transaksi melalui MyPertamina juga memiliki keuntungan yang bisa didapat melalui berbagai promo. /MyPertamina

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tengah menyiapkan aplikasi terbaru untuk mengawasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) Pertalite.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan untuk aplikasi ini, calon konsumen BBM Pertalite dapat mendaftar di aplikasi tersebut. Aplikasi tersebut juga sudah berkerja sama dengan beberapa dinas-dinas untuk melakukan verifikasi terhadap calon konsumen BBM Pertalite

"Nanti, operator dapat mengetahui apakah pengguna layak mendapatkan pertalite atau tidak," ujar Erika pada wawancara CNBC, Senin (6/6/2022).

Erika juga mengatakan pihaknya tidak mengambul data dari Kartu Pintar atau Kementerian Sosial dalam mengetahui siapa yang layak mendapatkan BBM Pertalite. Menurut dia, bagi konsumen yang ingin memakai Pertalite dipersilahkan untuk mendaftar di aplikasi yang sedang digarap tersebut.

Adapun, baru baru ini anggota komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan aplikasi MyPertamina bakal digunakan pemerintah untuk mengatur upaya pembatasan pembelian BBM Bersubsidi seperti Solar dan Pertalite di tengah masyarakat. “Ini sedang finalisasi dan kemudian sosialisasi baru diterapkan,” kata Saleh melalui pesan singkat, Jumat (3/6/2022).

Kendati demikian, Saleh memastikan upaya pembatasan lewat prosedur verifikasi pembeli BBM bersubsidi lewat aplikasi MyPertamina itu bakal diterapkan pada tahun ini. Alasannya, BPH Migas memproyeksikan realisasi konsumsi BBM bersubsidi bakal melebihi kuota yang ditetapkan.

“Tahun ini diterapkan karena prognosis realisasi di atas kuota,” kata dia.

Misalkan, dia mencontohkan kuota yang diberikan untuk pertalite tahun ini hanya sekitar 23,05 juta kiloliter. Sementara, PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi untuk pertalite sudah mencapai 80 persen pada Mei 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper