Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Haji 2022, Momentum AP I Tekan Kerugian

VP Corporate Secretary Angkasa Pura I Rahadian D. Yogisworo menilai pelaksanaan penerbangan haji tahun ini sebagai salah satu momentum bagi pemulihan kinerja perusahaan.
Suasana ruang keberangkatan Bandara Sultan Hasanudin, Makassar Sulawesi Selatan masih tampak sepi pada hari Kamis (7/5/2020). Meski pemerintah telah membuka penerbangan, namun aktivitas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin masih belum tampak calon penumpang./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Suasana ruang keberangkatan Bandara Sultan Hasanudin, Makassar Sulawesi Selatan masih tampak sepi pada hari Kamis (7/5/2020). Meski pemerintah telah membuka penerbangan, namun aktivitas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin masih belum tampak calon penumpang./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I berupaya menekan kerugian operasi yang timbul akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mengandalkan tingginya permintaan pemberangkatan musim haji 2022.

VP Corporate Secretary Angkasa Pura I Rahadian D. Yogisworo menilai pelaksanaan penerbangan haji tahun ini sebagai salah satu momentum bagi pemulihan kinerja perusahaan, khususnya dalam menekan kerugian operasi yang dialami pada tahun lalu. Pasalnya, selama 2 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, penerbangan haji tidak bisa dilaksanakan karena adanya pembatasan penerbangan dari pemerintah Arab Saudi.

“Meskipun kuota keberangkatan penerbangan haji tahun ini baru 50 persen dari level pra pandemi, AP I cukup optimis hal ini dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan secara perlahan,” kata Rahadian, Jumat (3/6/2022).

Sebagai catatan, AP I mengonfirmasi jumlah utang kepada investor dan kreditur per November 2021 mencapai Rp28 triliun. Di luar jumlah utang itu, Direktur Utama AP I Faik Fahmi menambahkan terdapat kewajiban lain yang mesti ditanggung oleh AP I seperti kewajiban kepada karyawan, kewajiban kepada supplier sekitar Rp4,7 triliun. Dengan demikian, Faik mengungkapkan total kewajiban pembayaran AP I mencapai Rp32,7 triliun.

Dia menegaskan kondisi yang dialami oleh AP I ini penyebabnya bukan masalah bersifat struktural. Faik juga membantah persoalan AP I bukan dikarenakan nilai utang yang besar tetapi lantaran dengan utang besar tersebut AP I belum beranjak pulih akibat dampak pandemi Covid-19. Dengan kondisi utang tersebut, kinerja keuangan AP I berpotensi menjadi lebih buruk apabila tak dilakukan upaya penyehatan atau restrukturisasi.

Adapun, besaran utang tersebut, jelas Faik, dikarenakan sebelum pandemi Covid-19, perseroan tengah disibukkan membangun 10 bandara untuk menyelesaikan masalah kekurangan kapasitas. Pasalnya, Jumlah penumpang yang dilayani di bandara AP I lebih tinggi dari kapasitas tersedia.

“Contoh pada 2017 kapasitas bandara AP I untuk 71 juta penumpang per tahun. Namun realisasi penumpangnya sudah 90 juta per tahun dan meningkat lagi pada 2018 menjadi 90 juta penumpang per tahun jadi bisa dibayangkan dengan realisasi penumpang tinggi dari kapasitas dan muncul persoalan pelayanan,” jelas Faik.

Tak hanya musim haji, ada beberapa faktor yang menjadikan AP I cukup optimis untuk meraih kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pada 2021. Pertama, aturan persyaratan perjalanan udara baik rute domestik maupun rute internasional yang sudah semakin mudah bagi masyarakat pengguna jasa transportasi udara.

Kedua, kepercayaan diri masyarakat yang semakin meningkat dalam bepergian menggunakan moda transportasi udara dikarenakan semakin membaiknya penanganan pandemi. Serta ketiga, ditetapkannya 6 bandara AP I sebagai pintu masuk penerbangan reguler rute internasional.

Dalam penyelenggaraan haji 2022, AP I juga menyiapkan sebanyak 6 bandara kelolaannya. Sebanyak 6 bandara tersebut, tuturnya, yaitu Bandara Adi Soemarmo Solo (SOC), Bandara Juanda Surabaya (SUB), Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (UPG), Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan (BPN), Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin (BDJ), dan Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok (LOP).

Dia pun memperkirakan akan melayani hingga 46.881 calon jemaah haji dari 121 kelompok terbang (kloter) pada periode penerbangan haji 2022 melalui 6 bandara yang dikelolanya.

Berdasarkan rencana pelaksanaan embarkasi haji, pemberangkatan perdana dilaksanakan pada 4 Juni 2022 yang dimulai dari Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Juanda Surabaya. Sementara untuk Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pemberangkatan perdana jemaah haji baru dilaksanakan pada 12 Juni, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dilaksanakan pada 17 Juni, Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok dilaksanakan pada 20 Juni dan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dilaksanakan pada 22 Juni.

Adapun, berdasarkan ketetapan dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia, penerbangan haji akan dilaksanakan oleh 2 maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines. Kedua maskapai ini akan melayani total 121 kloter.

Maskapai Garuda Indonesia akan melayani embarkasi dan debarkasi haji di Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok dengan jenis pesawat yaitu Airbus A330-300 dengan kapasitas 360 penumpang & Boeing B-777 dengan kapasitas 393 penumpang.

Sementara itu, untuk Saudia Airlines akan melayani embarkasi dan debarkasi haji di Bandara Juanda Surabaya dengan menggunakan jenis pesawat Boeing B747-400 dengan kapasitas 450 penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper