Bisnis.com, JAKARTA – S&P Global Purchasing Manufacturing Index (PMI) mengumumkan kinerja manufaktur Indonesia melemah pada Mei 2021. Indeks manufaktur turun tipis 51,9 poin dari April menjadi 50,8 poin.
Output manufaktur Indonesia turun sedikit di tengah kendala pasokan, dengan waktu pengiriman rata-rata diperpanjang sehingga berdampak terhadap bertambahnya pekerjaan yang tertunda.
"Produksi manufaktur RI turun untuk pertama kalinya dalam 9 bulan terakhir pada Mei 2022, meskipun tidak signifikan," tulis laporan tersebut, Kamis (2/6/2022).
Laporan tersebut juga menyampaikan peningkatan aktivitas bisnis serta lapangan kerja baru pada Mei lebih rendah dibandingkan dengan April 2022. Optimisme sektor manufaktur juga berada di level terendah pada Mei lalu.
Kendati demikian, PMI Mei 2022 tetap menunjukkan kondisi dunia usaha yang baik selama sembilan bulan berturut-turut di seluruh sektor manufaktur Indonesia.
Sementara itu, pesanan baru dan permintaan dari luar negeri di di sektor manufaktur secara keseluruhan mengalami sedikit peningkatan pada pertengahan kuartal II/2022.