Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, Sapi Kurban Bisa Dikirim via Tol Laut

Kemenhub menyarankan agar sapi kurban untuk Iduladha bisa dikirim via tol laut untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku.
Dokter Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu memeriksa sapi yang baru tiba di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Pemprov Jawa Barat akan menerapkan Micro Lockdown atau Pembatasan Mikro hewan ternak untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan memperketat pemeriksaan hewan ternak yang masuk ke Jawa Barat./Antara
Dokter Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu memeriksa sapi yang baru tiba di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Pemprov Jawa Barat akan menerapkan Micro Lockdown atau Pembatasan Mikro hewan ternak untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan memperketat pemeriksaan hewan ternak yang masuk ke Jawa Barat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Jelang Iduladha, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menganjurkan agar pengiriman sapi dilakukan dengan kapal ternak via tol laut untuk menekan risiko penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub memastikan keamanan dan keselamatan pengiriman sapi dengan menyiapkan enam unit kapal yang akan melayani pengiriman sapi melalui jalur laut.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Mugen Sartoto mengatakan proses pengiriman hewan ternak terutama menjelang Idul Adha dipastikan akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penularan virus PMK harus diwaspadai.

Mugen menyebut penggunaan tol laut untuk pengiriman muatan ternak guna meminimalisasi kontak fisik di darat, terutama di sejumlah daerah dengan tingkat penularan PMK yang tinggi.

"Wilayah asal ternak dari NTB dan NTT dan wilayah tujuan Tanjung Priok dan Jawa Tengah dianjurkan menggunakan Tol Laut agar tidak melewati wilayah Jawa Timur yang menjadi wilayah pandemi PMK," ujar Mugen, dikutip dari siaran pers, Jumat (27/5/2022).

Capt Mugen menyampaikan bahwa kapal angkutan khusus ternak tetap beroperasi seperti biasa. Saat ini, kapal ternak tengah mengangkut 550 ekor sapi yang berasal dari Bima dan Kupang untuk selanjutnya dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok.

Muatan ternak sapi yang diangkut dengan kapal angkutan khusus ternak sudah melalui tahapan karantina selama 14 hari di pelabuhan muat. Selain itu, muatan ternak sudah mendapatkan Sertifikat Kesehatan Hewan (SKH) yang dikeluarkan oleh Badan Karantina Daerah agar dipastikan benar-benar sehat dan bebas dari PMK.

"Kita akan mengangkut ternak yang sudah dinyatakan bebas oleh pihak karantina hewan sesuai penetapan yang dilakukan oleh dinas peternakan provinsi," ujar Mugen.

Dalam hal penentuan pelabuhan singgah, Kemenhub mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Pertanian terkait dengan trayek berdasarkan usulan provinsi di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper