Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahan Inflasi! Belanja Konsumen AS Naik pada April 2022

Departemen Perdagangan AS mencatat tingkat pembelian konsumen AS meningkat namun simpanan tergerus.
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS)./Bloomberg
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat belanja konsumen Amerika Serikat (AS) mencatat lonjakan terbesar dalam tiga bulan terakhir. Hal ini menunjukkan rumah tangga bertahan dalam menghadapi tekanan inflasi.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (27/5/2022), Departemen Perdagangan AS mencatat pembelian barang dan jasa yang disesuaikan laju inflasi meningkat 0,7 persen pada April dari bulan sebelumnya.

Sementara itu, Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE), yang digunakan Federal Reserve untuk target inflasinya, naik 0,2 persen dari bulan sebelumnya dan naik 6,3 persen dari April 2021 (year-on-year/yoy). Indeks harga PCE inti naik 0,3 persen bulan ini.

Perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memperkirakan kenaikan 0,7 persen dalam pengeluaran yang disesuaikan dengan inflasi dari bulan sebelumnya dan 6,2 persen secara  yoy.

Jika tidak disesuaikan dengan inflasi, tingkat konsumsi naik 0,9 persen dari Maret, sementara pendapatan pribadi naik 0,4 persen.

Data ekonomiAngka-angka tersebut menggarisbawahi perkiraan pengeluaran untuk tetap sehat selama kuartal kedua karena konsumen tetap didukung oleh pertumbuhan pekerjaan yang solid dan akumulasi tabungan. Perlambatan inflasi pada bulan tersebut sebagian mencerminkan penurunan harga bensin.

Meskipun inflasi tahunan melandai, namun masih tiga kali lebih tinggi dari target the Fed sebesar 2 persen. Hal ini menjadi alasan pembuat kebijakan terlihat mendesak dengan kenaikan suku bunga 50 basis poin dalam pertemuan mendatang.

Pembelian rumah tangga tetap berada pada risiko moderasi karena harga gas sekarang kembali ke rekor tertinggi dan harga bahan makanan melonjak dan menggerus anggaran rumah tangga masyarakat. Kenaikan tersebut terlihat dalam penurunan tingkat tabungan ke level terendah sejak 2008 serta peningkatan pinjaman konsumen pada April.

Ekonom Senior BMO Capital Markets Jennifer Lee mengatakan kunci menghadapi gejolak inflasi adalah memiliki gaji yang stabil adalah dan pasar tenaga kerja yang masih ketat memastikan hal tersebut.

“Tapi inflasi yang tinggi menekan apa yang (masyarakat) bisa beli, karenanya, tingkat tabungan turun untuk bulan keempat berturut-turut," ungkap Lee, dikutip Bloomberg, Jumat (27/5/2022).

Inflasi Inti

Selain data inflasi utama, indeks harga PCE inti, yang mengecualikan harga makanan dan energi dan sering dilihat sebagai panduan yang lebih andal untuk inflasi, meningkat 4,9 persen yoy, turun dari 5,2 persen di bulan Maret.

Pengeluaran barang yang disesuaikan dengan inflasi naik 1 persen dari bulan sebelumnya, dipimpin oleh kendaraan bermotor, sementara jasa meningkat 0,5 persen. Tanpa penyesuaian inflasi, kenaikan belanja jasa pada bulan April dipimpin oleh komponen-komponen termasuk jasa makanan, akomodasi dan perumahan, menurut Departemen Perdagangan.

Tingkat upah dan gaji meningkat 0,6 persen bulan lalu. Namun, ketika disesuaikan dengan inflasi, pendapatan pribadi yang dapat dibelanjakan tidak berubah. Tingkat tabungan pribadi - atau tabungan pribadi sebagai bagian dari pendapatan yang dapat dibelanjakan - turun menjadi 4,4 persen dari 5 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper