Bisnis.com, JAKARTA - Broadcom berencana membeli VMware, produsen semikonduktor global, dalam transaksi tunai dan saham senilai US$61 miliar atau Rp890,6 triliun.
Kesepakatan itu akan menjadi salah satu akuisisi teknologi terbesar sepanjang masa, di belakang kesepakatan yang tertunda dari Microsoft senilai US$69 miliar untuk membeli Activision Blizzard dan pembelian EMC senilai US$67 miliar dari Dell pada tahun 2016.
Saham Broadcom ditutup naik 3,5 persen pada hari Kamis (26/5/2022), sementara saham VMware mengakhiri hari dengan naik 3,1 persen pada hari yang sama.
Pembelian VMware oleh Broadcom akan membantu perusahaan melakukan diversifikasi dari bisnis intinya merancang dan menjual semikonduktor ke dalam perangkat lunak perusahaan, yang dapat memiliki margin lebih besar.
Dikutip dari CNBC internasional, produk VMware digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan server mereka sendiri serta server cloud secara lebih efisien. Broadcom sendiri merupakan perusahaan semikonduktor yang secara strategis menggunakan merger untuk mendorong pertumbuhannya dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, perusahaan diketahui membeli CA Technologies pada 2018 seharga US$18,9 miliar dan Symantec pada 2019 seharga US$10,7 miliar.
Pada bulan Maret lalu, CEO Broadcom Hock Tan mengatakan bahwa perusahaan memiliki kapasitas untuk melakukan akuisisi dengan ukuran yang baik.
Baca Juga
Broadcom sebelumnya berencana untuk membeli Qualcomm pada 2018 seharga US$117 miliar sebelum kesepakatan itu terhambat oleh Presiden Donald Trump, yang mengutip masalah keamanan nasional.
VMware memisahkan diri dari Dell akhir tahun lalu dalam upaya melunasi utang. Dell awalnya mengakuisisi perusahaan ketika membeli EMC pada 2016. Michael Dell, pendiri dan CEO Dell, tercatat memiliki sekitar 40 persen saham VMware.
Bersamaan dengan pengumuman akuisisi, Broadcom juga melaporkan hasil fiskal kuartal kedua. Broadcom membukukan pendapatan kuartalan yang disesuaikan sebesar US$9,07 per saham, jauh di atas perkiraan konsensus sebesar US$8,70 per saham, menurut analis yang disurvei oleh Refinitiv.
Pendapatan tumbuh 23 persen dari tahun ke tahun menjadi US$8,1 miliar, lebih tinggi dari yang diharapkan Wall Street US$7,9 miliar.
VMware telah menjadi salah satu aset di bagian atas daftar target Broadcom untuk beberapa waktu. Broadcom menghitung angka, melihat produk VMware dan menjalankan skenario selama sekitar satu tahun sebelum melakukan pendekatan, menurut sumber Bloomberg yang meminta untuk tidak mengidentifikasi karena pertimbangannya bersifat pribadi.
Pembicaraan akuisisi sendiri dimulai pada awal Mei dengan panggilan telepon dari Chief Executive Officer Broadcom Hock Tan ke Michael Dell, menjadi pemegang saham teratas di VMware setelah spin-off dari bisnis Dell.
Saat itu, Tan yang seorang pengusaha kelahiran Malaysia yang membangun Broadcom menjadi salah satu pembuat chip terbesar dan terdiversifikasi ingin berbicara dengan Dell tentang minatnya untuk bekerja sama.
Keduanya mengatur pertemuan di Austin, Texas. Di sana, Tan membuat pernyataan resminya bahwa dia berjanji untuk menawarkan premi yang murah hati dan memberikan nilai jauh di atas itu.
Dell tampaknya menerima gagasan itu, sebagian karena saham VMware - yang 40% miliknya dimiliki - tidak berkinerja baik sejak spin-off. Dewan komisaris VMware, di mana Dell adalah ketua, membentuk komite transaksi untuk menganalisis kemungkinan pengambilalihan.