Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bahlil Sebut Investor Eropa Juga Minat Tanam Modal di IKN

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan, tak hanya Arab dan Jepang, negara lain juga menaruh minat untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers terkait pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap sejumlah perusahaan di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (7/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers terkait pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap sejumlah perusahaan di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (7/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapatkan respon yang luar biasa dari beberapa investor global.

Bahlil membuktikan bahwa investasi di IKN tak hanya melulu tentang Arab Saudi dan Jepang.

"Jadi jangan berpersepsi bahwa IKN itu nilainya dari Arab, atau Masayoshi. Jangan ada pemikiran begitu. Ini baik dari dalam, luar negeri, Eropa dan Asia punya minat untuk investasi di IKN," kata Bahlil dalam Press Briefing 2 di WEF Annual Meeting 2022, Davos. Swiss, Rabu (25/5/2022).

Dalam diskusi bersama dengan beberapa investor yang dipimpin langsung oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, para investor global memberikan apresiasi lantaran pembangunan IKN mengusung konsep ramah lingkungan dan hijau.

"Beberapa minat pun sudah kita identifikasi dan mereka memberikan apresiasi karena pembangunan IKN kita yang konsepnya ramah lingkungan dan hijau. Ini salah satu konsep yg selama ini diapresiasi oleh dunia," ungkap Bahlil.

Meskipun sudah ada minat investasi untuk pembangunan IKN, Bahlil belum bisa menjelaskan lebih rinci mengenai nilai investasi dan proyek yang diincar.

"Mohon maaf belum bisa kita kalkulasi secara pasti karena sebagian dari teman-teman yang melakukan minat investasi itu masih membuat komitmen dengan kami bahwa jangan dulu dibocorkan ke media," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper