Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astaga! Wabah PMK Menyebar di 16 Provinsi, Jutaan Ternak Terjangkit

Kementerian Pertanian menyebut wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) telah menyebar ke 16 provinsi di Indonesia dan jutaan hewan terjangkit virus tersebut per 22 Mei 2022.
Peternak menggembalakan sapi di Desa Ngeluk, Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2)./ANTARA-Aji Styawan
Peternak menggembalakan sapi di Desa Ngeluk, Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) telah menyebar ke 16 provinsi di Indonesia dan jutaan hewan ternak terjangkit virus tersebut per 22 Mei 2022.

Dari 16 provinsi yang telah memiliki kasus PMK, Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat telah ada 82 kabupaten dengan 5,45 juta ekor hewan yang terkena PMK atau mencapai 39,4 persen dari total hewan ternak nasional pada akhir 2021.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Bambang menyebut pemerintah telah membagi kawasan hewan ternak selama wabah PMK menjadi empat bagian, yakni daerah wabah, daerah tertular, daerah terduga, dan daerah bebas. Daerah wabah merupakan yang telah resmi ditetapkan mengalami wabah PMK oleh Kementan.

"(Data) ini adalah termasuk daerah-daerah yang terduga, yang masih dalam penelitian apakah sudah positif atau belum. Jangan terlalu panik," kata Bambang dalam webinar bertajuk "Mitigasi Lalu Lintas Ternak dan Pelaksanaan Kurban di Tengah Wabah PMK", Selasa (24/5/2022).

Sementara itu, daerah tertular adalah daerah dengan hewan ternak yang telah terkonfirmasi terjangkit PMK melalui uji lab. Daerah terduga adalah daerah yang telah dilaporkan memiliki wabah PMK namun masih menunggu hasil uji lab.

Penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali terjadi lagi di Indonesia, setelah sejak 1990 negara ini dinyatakan bebas penyakit ternak tersebut. Berdasarkan paparan yang disampaikan Kementan, 16 provinsi yang memiliki kasus PMK antara lain adalah Aceh, Bangka Belitung, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Riau dan Sumatra Utara.

Di tengah wabah ini, Kementan tengah mempersiapkan hewan kurban untuk Iduladha 1443 Hijriyah sebesar 1.722.982 ekor. Angka ini meningkat 5-6 persen dibanding tahun 2021 yakni 1.640.935 ekor.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ketersediaan hewan kurban bukan berasal dari daerah zona merah atau terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku (PMK) hasil laboratorium sebanyak 1.731.594 ekor. Oleh karena itu, Sahrul memastikan pasokan hewan kurban cukup.

“Saat ini sedang dilakukan sosialisasi pendataan PMK kepada pedagang hewan kurban oleh seluruh dinas kabupaten/kota yang dibekali petunjuk teknis, pelaksanaan pemotongan kurban untuk dipedomani,” ujar Syahrul dalam Raker bersama DPRI Komisi IV, Bulog dan PT Berdikari, Senin (23/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper