Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah menyebut Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (PTA) tidak akan berdampak terhadap industri alas kaki Tanah Air.
Menurut Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh, kesepakatan tersebut tidak memberikan dampak, karena Bangladesh dikatakan tidak mencantumkan rencana ekspor alas kaki ke Indonesia.
"PTA RI - Bangladesh tidak ada request dari Bangladesh untuk memasarkan produknya di Indonesia," kata Elis kepada Bisnis, Senin (23/5/2022).
Baca Juga : Produsen Raksasa Produk Alas Kaki Relokasi Pabrik Ke Bangladesh, Indonesia Mesti Hati-Hati! |
---|
Perlu diketahui, kapasitas produksi alas kaki nasional mencapai 1,29 miliar pasang dan menempatkan Indonesia sebagai produsen alas kaki terbesar ke-4 dunia.
Selain itu, industri alas kaki merupakan industri penyumbang devisa ekspor dan penyerap banyak tenaga kerja. Sektor ini menyerap tenaga kerja lebih dari 700.000 dengan nilai ekspor mencapai US$5,12 miliar.
Diberitakan sebelumnya, realisasi target investasi di industri kulit dan alas kaki RI berhadapan dengan sejumlah tantangan. Salah satu yang terbesar adalah persaingan dengan negara produsen seperti Bangladesh.
Baca Juga : Duh! Bangladesh Bakal Jegal Target Investasi Industri Alas Kaki Indonesia. Ini Alasannya |
---|
Dalam Perpres No. 74/2022 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN), pemerintah mematok target investasi senilai Rp Rp21,7 triliun per tahun dalam tahapan capaian periode 2022 - 2024.
Namun, target tersebut berpotensi terganggu oleh rencana perundingan Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (PTA).
Sebagai dua negara produsen alas kaki terbesar dunia, kesepakatan dagang dengan Bangladesh dinilai berpotensi mengganggu industri dalam negeri serta berpotensi memberikan efek domino terhadap arus investasi.
Baca Juga : Dihajar Pandemi dan Produk Impor, Target Investasi Industri Alas Kaki Rp27,1 T. Realistis? |
---|
"Karena sama-sama produsen, perundingan malah berpotensi menggangu industri lokal kita," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie kepada Bisnis, Senin (23/5/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
manufaktur kemenperin industri manufaktur alas kaki kinerja manufaktur indeks manufaktur Industri Alas Kaki Ekspor Manufaktur Investasi Manufaktur