Bisnis.com, JAKARTA – Melandainya kasus Covid-19 pada kuartal kedua tahun 2022, menumbuhkan optimisme pelaku industri properti.
Hal tersebut dipicu oleh konsumen yang kembali melakukan pencarian properti, baik untuk hunian maupun untuk investasi, setelah dua tahun sebelumnya pencarian properti lesu.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan berdasarkan data Indonesia Property Market Index Q1 2022 yang dilansir Rumah.com, indeks harga properti di Indonesia tercatat stabil setelah mengalami pertumbuhan signifikan pada Q2 2021 sebesar 2,29 persen (quarter-to-quarter) dan Q3 2021 sebesar 1,79 persen (quarter-to-quarter).
Situasi ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan harga rumah tapak dan apartemen pada Q4 2021. Sementara itu, indeks suplai properti turun sebesar 2,15 persen secara kuartalan.
“Indeks menunjukkan harga properti stabil dan terjadi penurunan pada suplai properti. Meski demikian, permintaan meningkat. Langkah menahan kenaikan harga dan pasokan merupakan langkah antisipasi para penyedia suplai atau penjual terhadap siklus pasar properti tahunan,” jelas Marine dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (17/5/2022).
Artinya, kendati pemerintah berencana menaikkan harga rumah subsidi pada tahun 2022 dan kenaikkan sejumlah bahan bangunan seperti semen, besi baja, dan aluminium akibat perang Rusia dan Ukraina belum mempengaruhi indeks harga rumah komersial.
Baca Juga
Adapun, pertumbuhan ekonomi secara tahunan (year-on-year) pada Q4 2021 mencapai 5 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Seiring kenaikan tersebut, data permintaan properti di Rumah.com pada kuartal yang sama juga menunjukkan kenaikan sebesar 4,7 persen (quarter-to-quarter) dan 5,5 persen (year-on-year).
Menurut Marine, berbagai stimulus pemerintah untuk industri properti mampu membuat konsumen lebih percaya diri mengambil keputusan untuk membeli properti.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2022 menunjukkan adanya kenaikan baik secara kuartalan maupun tahunan dari sisi harga di sepanjang 2021, meski tren itu menunjukkan perlambatan pada kuartal IV/2021.
“Perlambatan tersebut masih terlihat normal, sesuai siklus tahunan dimana para penyedia suplai mengantisipasi aktivitas konsumen yang lebih banyak memfokuskan pengeluarannya untuk liburan maupun belanja barang konsumsi. Sesuai siklus tahunan pula, Rumah.com memperkirakan bahwa tren harga, suplai, maupun permintaan akan kembali meningkat memasuki 2022,” tandas Marine.