Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Dukung Langkah Pertamina Terapkan CCUS

Pertamina bekerja sama dengan perusahaan migas global, ExxonMobil dan Chevron, untuk menggarap proyek CCS dan CCUS.
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan mengontrol kerangan pipa minyak yang menuju tangki pengumpul produksi minyak (Tank Farm) di Blok Rokan, Dumai, Riau, Rabu (22/12/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan mengontrol kerangan pipa minyak yang menuju tangki pengumpul produksi minyak (Tank Farm) di Blok Rokan, Dumai, Riau, Rabu (22/12/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Pertamina berkomitmen untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai net zero emission pada 2060 melalui penurunan emisi karbon.

Untuk mendukung target tersebut, Pertamina bekerja sama dengan perusahaan migas global, ExxonMobil dan Chevron, untuk menggarap proyek Carbon, Capture, and Storage (CCS) serta Carbon Capture Utilization, and Storage (CCUS).

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mendukung upaya Pertamina untuk mengembangkan proyek CCS dan CCUS.

“Saya kira CCS dan CCUS ini merupakan teknologi masa depan yang harus dikembangkan seiring tuntutan untuk menuju ke green energy,” kata Mamit kepada Bisnis, Sabtu (14/05/2022).

Selain itu, Mamit mengatakan karbon dioksida yang ditangkap pada CCS dan CCUS juga dapat digunakan dalam proses CO2 Enhance Oil Recovery (EOR), untuk meningkatkan produksi minyak.

“CO2 bisa digunakan sebagai injector untuk EOR. CO2 yang ditangkap lalu diinjeksikan ke lapisan reservoir yang kemudian akan mengangkat fluida [minyak] di dalamnya,” ujarnya.

Mamit menilai bahwa biaya untuk operasional CCS dan CCUS hingga saat ini masih sangat mahal dan cenderung tidak ekonomis serta membebani operasional perusahaan, tetapi Mamit optimis bahwa teknologi ini akan semakin berkembang di masa mendatang.

“Namun seiring berjalannya waktu dan semakin majunya tekonologi, maka saya yakin CCUS ke depan akan jauh lebih murah dan semakin berkembang,” tuturnya.

Menurut Mamit, implementasi teknologi CCS dan CCUS akan mendorong energi fosil dalam pengurangan emisi CO2. Dengan demikian, energi fosil akan memberikan kontribusi positif dalam rangka menuju net zero emission 2060 dan tentunya akan mengurangi emisi gas rumah kaca. Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah menerbitkan kebijakan yang mendukung pengembangan CCS dan CCUS.

“Sebaiknya pemerintah memperhatikan kebijakan fiskal dan penerimaan, karena CCS dan CCUS sangat mempengaruhi beban operasional perusahaan [Pertamina],” kata Mamit.

Sebagai informasi, CCS dan CCUS merupakan teknologi untuk mencegah karbon dioksida masuk ke atmosfer guna mencegah perubahan iklim. Teknologi ini bekerja dengan cara menangkap emisi CO2 yang dihasilkan dari proses eksplorasi migas.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji kedua teknologi tersebut memiliki prinsip kerja yang berbeda meskipun sama-sama bertujuan untuk mengurangi emisi CO2.

“Cara kerja CCS itu menginjeksikan CO2 ke air, air ini disebut sebagai air aquifer. Selanjutnya, air tersebut ditutup dengan batuan cap, agar CO2 tidak merembes keluar. Kalau pada CCUS, CO2 diinjeksikan ke dalam reservoirnya, termasuk reservoir gas, sehingga mendorong gas pada batuan untuk naik atau Enhanced Gas Recovery [EGR],” ujar Tutuka kepada Bisnis, saat ditemui disela ETWG G20 di Jogjakarta, Kamis (24/3/2022).

Tutuka menekankan, utilisasi CCS dan CCUS merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi migas nasional – sesuai target 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD gas alam pada 2030 - sembari mengurangi emisi CO2.

“Untuk menaikkan produks migas nasional tetapi tidak menambah emisi CO2, memerlukan CCUS dan CCS sebagai enabler,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper