Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Pangan dan 5 Kementerian/Lembaga Distribusikan Minyak Goreng Curah Lewat Tol Laut ke Kupang

Kolaborasi agregasi pangan via tol laut ini diciptakan untuk memangkas jalur distribusi. Ke depan, program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan.
Ilustrasi pangan dan bahan pokok di pasar tradisional/Istimewa
Ilustrasi pangan dan bahan pokok di pasar tradisional/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA–BUMN Holding pangan ID Food bersama Kementerian Perhubungan, Badan Pangan Nasional, PTPN Group, Pos Indonesia dan BRI bersinergi mulai mendistribusikan gula dan minyak goreng curah ke pasar - pasar tradisional di Kupang, pasca pengiriman dua komoditas pangan tersebut tiba di pelabuhan Kupang secara perdana dengan menggunakan fasilitas tol laut.

“Kolaborasi agregasi pangan via tol laut ini diciptakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan, perdana dan prioritas Kupang NTT. Selain minyak goreng dan gula ke depannya bisa juga distribusi komoditas lain via tol laut seperti beras dan jagung, hal ini juga dibahas sebelumnya dengan Menhub Budi Karya,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/5/2022).

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan sebanyak 300 ton minyak goreng curah dan 800 ton gula mulai didistribusikan ke pasar - pasar tradisional dan UMKM di Kupang. Menurut dia, distribusi itu pun melibatkan juga asosiasi pedagang pasar dan koperasi melalui anak usaha Holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.

Pendistribusian minyak goreng ini, kata dia, diharapkan harga minyak goreng curah bisa sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000/liter.

“Kita Kedepan ID Food sedang mempersiapkan platform digital agar setiap pendistribusian pangan dapat termonitor hingga ke konsumen,” ungkap Frans.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN, Abdul Ghani mengatakan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berkomitmen menjaga stabilitas harga dan pasokan, khususnya untuk minyak goreng dan gula. Menurutnya, sinergi distribusi ini akan menjadi solusi kendala logistik pangan yang disebabkan biaya atau ongkos logistik yang tinggi, sehingga berdampak pada tingginya komoditas pangan di wilayah tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper