Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal membentuk holding dan subholding PLN sebagai bagian dari transformasi dan optimalisasi perseroan ke depannya.
Erick Thohir mengatakan pembentukan holding dalam PLN akan mereplikasi kesuksesan di Pertamina. Adapun, target akhirnya antar bisnis tidak saling tergantung sehingga tidak memberatkan keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Dia menuturkan, pembentukan holding dan subholding juga bagian dari transformasi dan optimalisasi PLN ke depan. Erick mengaku telah memetakan sejumlah subholding PLN seperti salah satunya ialah subholding beyond kWh yang artinya PLN punya potensi dari sekadar menjual listrik.
Menanggapi hal tersebut, Vice President Director PLN Hikmat Drajat menyatakan perseroan telah mempersiapkan strategi untuk menindaklanjuti arahan menteri BUMN terkait bisnis beyond kWh.
“Untuk menindaklanjuti bisnis beyond kWh, hal tersebut ditangani oleh ICON+ yang memiliki portofolio bisnis di bidang telekomunikasi dan IT,” kata Hikmat kepada Bisnis, Selasa (10/04/2022).
ICON+ atau PT Indonesia Comnet Plus merupakan anak perusahaan setrum pelat merah yang bergerak di bidang telekomunikasi dan IT. Perusahaan ini melayani pemasangan wi-fi.
Selain menjawab arahan dari Kementerian BUMN, didirikannya ICON+ juga menambah pendapatan bagi PLN.
“ICON+ ini mendukung Beyond kwh, di luar listrik, sehingga [PLN] ada pemasukan baru bukan hanya listrik,” ujarnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa transformasi itu membuat perseroan harus berubah dari sebelumnya organisasi yang lambat dan proses bisnis yang kompleks menjadi suatu organisasi yang lincah dan dinamis.
"Sehingga mampu mengubah tantangan berupa transisi energi, disrupsi teknologi, krisis energi, dan energi baru terbarukan yang melimpah menjadi suatu kesempatan," ujar Darmawan.