Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat melesat 5,01 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2022. Pertumbuhan ini sejalan dengan kuatnya konsumsi dan investasi di Tanah Air.
Adapun, kinerja positif juga dibukukan oleh negara-negara mitra dagang Indonesia di Asean dan Asia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal I/2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi China mampu tumbuh 4,8 persen dibandingkan kuartal IV/2021 yang hanya 4 persen.
Kemudian, Korea Selatan tumbuh melambat sebesar 3,1 persen, Singapura 3,4 persen, Vietnam 5,0 persen, dan Taiwan 3,1 persen.
Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan IMF sebelumnya menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global secara signifikan. IMF awalnya menargetkan 4,4 persen tetapi merevisinya menjadi 3,6 persen.
“Telah kita ketahui bahwa konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan harga-harga komoditas pangan dan energi mengalami peningkatan. Ini mengakibatkan IMF menurunkan proyeksi ekonomi global,” ujar Margo.
Baca Juga
Kemudian, IMF juga mengubah proyeksi inflasi yang sebelumnya 3,9 persen meningkat menjadi 5,7 persen. Sementara itu, untuk negara-negara berkembang sebelumnya 5,9 persen menjadi 8,7 persen pada 2022.
“Tentu saja perkembangan inflasi bagi negara maju dan berkembang itu, tentu saja ke depan perlu mendapatkan antisipasi dari Pemerintah Indonesia terkait bagaimana mengelola ekonomi khususnya di tahun 2022,” jelasnya.
Jika dilihat lebih seksama, pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang terbesar di kawasan Asean sejauh ini.
Adapun, Filipina belum mengumumkan pertumbuhan ekonominya di kuartal I/2022. Filipina sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen hingga 8,3 persen pada kuartal I/2022.