Bisnis.com, JAKARTA – Pencabutan larangan berpergian tersebut membawa berkah bagi sektor perhotelan. Selama momentum Lebaran, Ascott Hotel Sudirman, Jakarta mencatat okupansi kamar hotel mencapai 100 persen.
Tingginya okupansi hotel, termasuk di Ascott Hotel Sudirman, didorong oleh pencabutan larangan bepergian selama libur Lebaran sehingga banyak keluarga Indonesia memanfaatkan momen tersebut untuk berwisata maupun staycation di hotel.
Guest Service Officer Baqir Fairuz Abadi mengatakan okupansi dan pendapatan hotel meningkat selama libur panjang Hari Raya Idulfitri 2022. Peningkatan okupansi tersebut menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk staycation selama periode libur Idulfitri.
“Kamar hotel fully booked. Ini menjadi pertanda bangkitnya sektor perhotelan pasca pandemi Covid-19,” jelas Baqir kepada Bisnis, Senin (09/05/2022).
Kendati demikian, Baqir tidak menyebutkan berapa peningkatan pendapatan yang diterima Ascott Hotel Sudirman selama libur Lebaran.
“Meski kita sedang tidak mengadakan promosi, tingkat okupansi hotel bisa mencapai 100 persen saat Lebaran kemarin,” ungkap Baqir.
Baqir menjelaskan perusahaan menargetkan peningkatan okupansi sepanjang tahun ini, terutama pada saat libur Natal dan Tahun Baru. Guna memacu okupansi, perusahaan sedang menyiapkan sejumlah strategi bisnis diantaranya melakukan penambahan fasilitas baru bagi tamu hotel.
“Kami juga melakukan peremajaan di hotel serta perawatan dan upgrade untuk fasilitas yang sudah ada,” jelasnya.
Sebagai catatan, Hotel Ascott Sudirman pada tahun ini akan berfokus pada segmen bisnis family staycation dan Meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE).