Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,95 persen secara tahunan pada kuartal I/2022.
Dia mengatakan produk domestik bruto (PDB) pada periode Januari - Maret 2022 didorong oleh pemulihan permintaan domestik yang terus membaik, meski terdampak pengetatan PPKM pada Februari 2022 karena lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.
“Pemulihan permintaan domestik terlihat terus membaik didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM dan meluasnya vaksinasi,” katanya, Jumat (6/5/2022).
Dari sisi penawaran, Faisal mengatakan indeks manufaktur atau PMI pada tiga bulan pertama tahun ini konsisten dalam wilayah ekspansi.
“Sementara itu, permintaan eksternal juga tetap solid mendukung kinerja ekspor,” jelasnya.
Dia memperkirakan, sumber utama pertumbuhan lebih banyak berasal dari faktor domestik, dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan mencapai kisaran 4,7 persen hingga 5,0 persen pada kuartal I/2022.
Baca Juga
Di samping itu, pengeluaran pemerintah diperkirakan akan terkontraksi sekitar -2,0 persen secara tahunan.
Kontraksi ini kata Faisal sejalan dengan agenda konsolidasi fiskal seiring semakin terlihatnya tanda-tanda percepatan pemulihan ekonomi, di mana pemerintah mulai mengurangi stimulus untuk dukungan sosial dan kesehatan.
Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan tumbuh tinggi, sekitar 5,2 persen hingga 5,5 persen secara tahunan.
Faisal menambahkan, impor terlihat meningkat seiring dengan membaiknya kegiatan investasi. Data konsumsi semen dan impor barang modal pada kuartal I/2022 menunjukkan adanya perbaikan.
Di sisi lain, permintaan eksternal tetap solid, tercermin dari ekspor yang diperkirakan masih akan tumbuh hingga dua digit.