Bisnis.com, JAKARTA—Momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini yang disertai dengan izin mudik dari pemerintah diyakini bakal mengerek kinerja emiten bank wong cilik, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., seiring dengan kebangkitan kinerja pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.
Upaya emiten bank berkode saham BBRI dalam memanfaatkan momentum Lebaran untuk memaksimalkan cuan diulas secara komprehensif di Bisnisindonesia.id. Selain itu, sejumlah isu seputar Idulfitri 1443 H juga masih menjadi sorotan seperti informasi terkait mudik lebaran.
Berikut highlight Bisnisindonesia.id, Kamis (5/5/2022):
1. Momentum Ramadan & Lebaran Bakal Kerek Kinerja BRI Makin Tinggi
BBRI sudah berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang positif pada kuartal pertama tahun ini, seiring dengan gairah pemulihan ekonomi yang cukup tinggi. Tren itu diyakini bakal berlanjut juga pada kuartal kedua tahun ini karena adanya momentum Ramadan.
Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah menekan laju pandemi yang kembali memutar roda ekonomi lebih kencang. Pemerintah pun memberikan izin bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas mudik jelang perayaan Idulfitri.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto, mengatakan bahwa langkah pemerintah ini akan menggeser transaksi yang semula berbasis di kota-kota besar, beralih ke tujuan-tujuan mudik.
“Berarti akan ada demand dan ada peningkatan aktivitas bisnis kecil dan menengah di daerah yang pastinya juga akan membutuhkan modal untuk menunjang hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (2/5).
2.Banjir Pemudik Via Trans-Jawa, Bisnis Mal PWON Panen Raya
Ribuan pengunjung yang berasal dari berbagai kota sepanjang Jalan Tol Trans-Jawa (JTTJ) memadati sejumlah pintu masuk Mal Tunjungan Plaza, Surabaya, Jawa Timur. Momen Lebaran tahun ini telah menggerek tingkat kunjungan dan penjualan dari gerai-gerai penyewa (tenant) pusat perbelanjaan kelolaan Grup Pakuwon itu di atas situasi normal pada 2019.
Direktur Marketing PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) Sutandi Purnomosidi mengatakan tingkat kunjungan masyarakat ke Mal Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall Surabaya pada April 2022 sudah lebih tinggi dari periode yang sama pada 2019.
Berdasarkan catatan PWON, arus mobil pribadi pengunjung mal yang dikelola perusahaan selama pekan keempat April 2022 mencapai 16.500 unit atau naik dari catatan 2019 sebanyak 14.500 unit.
3.Hippindo Minta Penghapusan Diskon Tarif Tenant Berlaku Bertahap
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah meminta pengelola pusat perbelanjaan atau mal tidak terburu-buru menghapuskan diskon tarif penyewaan ruang atau tenant di tengah momentum peningkatan trafik kunjungan saat pelonggaran mudik tahun ini.
Budihardjo beralasan realisasi penjualan tenant masih belum menyentuh di posisi prapandemi secara keseluruhan. Adapun, dampak bawaan dari pandemi 2 tahun lalu masih berpengaruh pada arus kas sejumlah tenant hingga awal tahun ini.
“Itu bisa disesuaikan kondisi dengan sehabis lebaran ini. Lalu jika ada kebijakan di beberapa kota yang membatasi lagi operasional itu harus dinegosiasikan kasus per kasus,” kata Budihardjo kepada Tim Jelajah Lebaran Bisnis Indonesia, Rabu (4/5).
Kendati demikian, Budihardjo mengatakan, asosiasinya sepakat untuk menghapus kebijakan diskon tarif tenant saat tingkat penjualan naik kembali di posisi prapandemi secara bertahap.
4. Balada Korupsi di Balik Langganan Macet Kawasan Puncak
Sudah sejak lama kawasan Puncak, Jawa Barat menjadi pelanggan setia kemacetan tiap periode libur dan akhir pekan. Pada momentum libur nasional Idulfitri 1443 H pun, wilayah tersebut tidak luput dari jebatan trafik kendaraan yang sulit diurai.
Melihat fenomena tersebut, pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai Pemerintah Kabupaten (Pembkab) Bogor terlalu berfokus mempromosikan dan membangun Puncak sebagai tempat wisata.
Hal tersebut membuat Puncak kerap didatangi wisatawan yang berdampak pada kemacetan setiap libur akhir tahun dan periode Lebaran seperti yang terjadi saat ini.
Menurut Azas, Pemkab Bogor justru abai terhadap pembangunan infrastruktur tempat wisata lain selain Puncak, padahal banyak destinasi wisata di daerah Bogor yang tidak kalah menarik dibanding Puncak, Cisarua.
5. Revitalisasi Pasar Turi & Redupnya Ikon Grosir di Surabaya
Aktivitas perdagangan grosir di Pasar Turi Baru masih terlihat lengang. Hanya belasan pedagang yang membuka kembali lapak mereka setelah 15 tahun terbengkalai pascakebakaran pada 2007.
Setelah gedung baru itu diresmikan Pemerintah Kota Surabaya pada Senin (22/3/2022), intensitas kunjungan masyarakat relatif masih rendah dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Salah seorang pedagang alat-alat jahit dan benang Abdul Kadir (69) mengatakan berjualan di Pasar Turi Baru ibaratnya menjadi pedagang pemula lagi.
Alasannya, Abdul yang sudah berjualan selama 4 dekade di pasar itu, mengaku dirinya mesti mencari ulang pelanggan baru lantaran minimnya kunjungan masyarakat ke gedung hasil renovasi tersebut.
“Tempat yang baru ini belum seperti dahulu, jadi mesti merintis dari bawah lagi kalau dahulu ramai sekali,” kata Abdul saat ditemui Tim Jelajah Lebaran 2022 Bisnis Indonesia di Pasar Turi, Surabaya, Rabu (4/5/2022).