Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian PUPR sedang melaksanakan pembangunan 10 unit rumah susun (rusun) yang diperuntukan bagi pekerja di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Pembangunan 10 menara Rusun tersebut memerlukan biaya investasi sebesar Rp351 miliar dan dilaksanakan dalam tiga paket pembangunan.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan pembangunan rusun tersebut dapat memacu perkembangan KIT di Batang.
“Pembangunan rusun tersebut diharapkan bisa mendorong perkembangan Kawasan Industri Terpadu [KIT] di Jawa Tengah,” kata Iwan, dalam keterangannya, Kamis (05/05/2022).
Menurut Iwan, rusun dapat menjadi alternatif tempat tinggal bagi para pekerja industri. Selain itu, pihaknya berharap nantinya pemanfaatan dan peruntukan rusun harus jelas dan sesuai perencanaan.
Sementara itu, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar menjelaskan, pembangunan rusun pekerja KIT Batang terbagi menjadi tiga paket. Untuk paket pertama di bangun empat menara masing-masing lima lantai.
Baca Juga
“Hunian di dalam rusun adalah tipe barak dengan jumlah unit 88 barak sehingga mampu menampung banyak pekerja,” jelas Aswin.
Selanjutnya adalah paket kedua yang dibangun sebanyak tiga menara. Ketinggian masing-masing menara lima lantai dan unit hunian tipe barak dengan jumlah unit 66 barak. Paket ketiga di bangun tiga menara dengan ketinggian lima lantai. Tipe unit hunian adalah tipe barak dengan jumlah 66 barak.
Pembangunan rusun di KIT Batang mengimplementasikan pola baru pembangunan oleh pemerintah sebab pembangunan tersebut menggunakan tanah negara. Fasilitas penunjang rusun tersebut juga disediakan oleh pemerintah antara lain jalan lingkungan, jaringan air bersih, sanitasi dan perumahan.
Rusun KIT Batang juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, sarana olahraga dan fasilitas umum lainnya. Adanya pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang ini diharapkan dapat mempercepat perekonomian di Jawa Tengah serta mensejahterakan masyarakat sekitar.
“Untuk mendukung KIT Batang ini Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR membangun 10 menara rusun yang diperuntukan bagi pekerja industri nantinya dengan jumlah anggaran Rp351 miliar,” ungkap Aswin.
Berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Perumahan, progres pembangunan Rusun saat ini sudah signifikan. Pembangunan rusun paket I sebesar 93,34 persen, paket II sebesar 86,15 persen dan paket III sebesar 85,36 persen.
“Kami akan melakukan percepatan pembangunan rusun agar pertengahan tahun 2022 dapat selesai sesuai dengan perencanaan,” imbuhnya.
Adler Siahaan, Direktur Operation KIT Batang, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang sudah memberikan kesempatan kepadanya dan tim untuk membangun Kawasan Industri Terpadu Batang.
“Terima kasih kepada Kementerian PUPR yang sudah memberikan kami kepercayaan, kami pasti mengerjakannya dengan baik, cepat serta hati-hati,” pungkasnya.