Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan sudah menyiapkan sebanyak 910 kapal dengan total kapasitas sebanyak 166.177 penumpang dalam sekali pergerakan guna mengantisipasi lonjakan arus pemudik.
Plt.Dirjen Perhubungan Laut Mugen Sartoto mengatakan berdasarkan pantauan terkini, realisasi jumlah penumpang hingga hari ini memang tidak banyak meleset dari yang sebelumnya telah diprediksikan.
"Alhamdulillah secara umum jumlah angkutan laut melayani dengan baik. Tidak ada hal- hal krusial yang mengganggu sifatnya," ujarnya, Jumat (29/4/2022).
Namun, lanjutnya, memang ada sejumlah catatan terkait dengan arus mudik lebaran 2022 ini. Utamanya dari KSOP Pare-Pare di mana ada penumpang dari samarinda yang sempat belum terangkut tetapi dapat teratasi dengan penambahan kapal.
"Alhamdulillah saat ini semua penumpangsudah terangkut," imbuhnya.
Dalam menyusun rencana antisipasi selama periode mudik lebaran 2022 ini, pihaknya menggunakan rujukan pada 2019. Kemenhub berfokus di sejumlah daerah yang seringkali mengalami lonjakan pada saat mudik Lebaran.
Baca Juga
Sejumlah wilayah tersebut antara lain di Kepulauan Riau, Batam yang merupakan pelabuhan dengan jumlah pergerakan tertinggi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan sekitarnya. Kemudian pihaknya juga fokus ke daerah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
"Dan betul lonjakan tertinggi hari ini dicatatkan Pelabuhan Samarinda. Alhamdulillah juga sudah terangkut. Sepertinya memang puncak pengguna transportasi laut yang tercatat adalah hari ini," tekannya.
Hingga siang hari ini, Mugen menyebut sudah tidak ada pesanan tiket atau tidak ada lagi calon penumpang yang berada di Pelabuhan Samarinda dan Bontang.
Selain pelabuhan -pelabuhan di atas, Kemenhub juga fokus di pelabuhan di Jawa Timur, Madura, dan sekitarnya. Dia mengaku bersyukur karena pada tahun ini dibantu sekali oleh pemerintah daerah, yang juga banyak menyelenggarakan mudik gratis. Menurutnya, dengan kolaborasi yg luar biasa pada tahun ini, dia optimistis penyelenggaraan angkutan laut ini dapat terealisasikan dengan lebih kondusif.