Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Kamis (28/4) atau H-4 kemarin menembus 1.054 penerbangan. Pergerakan ini merupakan capaian tertinggi pergerakan pesawat di masa pandemi. Sebelum pandemi, pergerakan pesawat bisa mencapai hingga 1.200 flight per hari.
“Saya gembira sekali. Ini pertama kali melampaui 1.000 flight dalam dua tahun terakhir selama pandemi. Semoga ini merupakan tanda bahwa pemulihan industri penerbangan sudah terjadi,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (29/4/2022) atau H-3 jelang lebaran.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, capaian ini membuktikan bahwa sektor penerbangan tetap mampu melayani secara maksimal di tengah jumlah pesawat yang terbatas.
“Apa yang dilakukan adalah dengan memperpanjang durasi pergerakan pesawat yang tadinya sehari sebanyak 8 penerbangan, menjadi 10 penerbangan. Begitu juga bandara beroperasi lebih lama bahkan sampai 24 jam seperti di Bandara Soekarnho Hatta,” jelasnya.
Menhub meminta kepada seluruh pemangku kepentingan sektor penerbangan, untuk terus meningkatkan pelayanannya seiring dengan mulai meningkatnya pergerakan di sektor penerbangan.
“Saya mengapresiasi kolaborasi sektor penerbangan bersama dengan rekan-rekan kepolisian yang juga memberikan dukungan pengamanan berjalan dengan baik,” ujar Menhub.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Dirut Airnav Indonesia Polana B. Pramesti menjelaskan, diprediksi hari kemarin merupakan puncak dari pergerakan di Bandara Soetta.
“Sebelumnya (kemarin lusa) sempat mencapai 1.005 flight. Dan hari ini kelihatannya pergerakan pesawat mulai menurun,” kata Polana.
Polana mengatakan, pihaknya akan melakukan pelayanan jasa navigasi penerbangan secara maksimal melalui penyediaan fasilitas peralalatan maupun SDM yang memadai.
Sementara itu, Dirut AP II M. Awaluddin menuturkan, sejak 22 April Hingga 28 April 2022, di 20 bandara yang dikelola AP II telah menembus 1,01 juta penumpang.
“Lima destinasi yang menjadi tujuan utama penumpang yaitu pertama Surabaya, diikuti Denpasar, Makassar, Medan, dan Balikpapan,” jelasnya.
Awaluddin mengatakan, dengan melihat kondisi yang terjadi, bisa dikatakan imbauan pemerintah untuk mengatur pergerakan mudik mendapat respon yang baik dari masyarakat.
“Kami bersyukur lonjakannya tidak mendekati H-2 atau H-1 jelang hari raya,” ujarnya.