Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tabrakan KA Lodaya vs Truk, Perjalanan Kereta Api Molor 133 Menit

Perjalanan kereta api terpaksa molor 133 menit akibat adanya tabrakan antara KA Lodaya dengan truk mogok.
KAI memasang livery khusus Ramadan di 9 lokomotif. /KAI
KAI memasang livery khusus Ramadan di 9 lokomotif. /KAI

Bisnis.com, JAKARTA- Perjalanan kereta api pada lintas Patukan–Rewulu, Yogyakarta sempat terhambat akibat tabrakan antara truk mogok dan KA Lodaya relasi Solo Balapan–Bandung, Selasa (26/4/2022), pukul 19.43 WIB.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaporkan tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut, namun terdapat kerusakan sarana, prasarana, dan keterlambatan perjalanan KA hingga 133 menit.

Setelah dilakukan perbaikan dan penggantian sarana, KAI melaporkan bahwa KA Lodaya sudah dapat kembali melanjutkan perjalanan dan jalur sudah bisa dilalui sejak pukul 21.00 WIB, Selasa (26/4/2022).

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa kecelakaan tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan lokomotif. Kejadian tersebut menyebabkan keterlambatan perjalanan kereta api yang cukup lama di lintas selatan Jawa.

Joni menuturkan bahwa kejadian tersebut merugikan masyarakat banyak tidak hanya penumpang KA Lodaya, namun juga penumpang KA lainnya yang terimbas pada lintas tersebut. Dia mencatat terdapat enam KA yang mengalami keterlambatan selama 8 menit sampai dengan 133 menit.

Joni berharap seluruh pihak dapat meningkatkan keselamatan di seluruh perlintasan sebidang kereta api, apalagi saat ini tengah berlangsung Angkutan Lebaran di mana masyarakat mulai banyak menggunakan kereta api untuk bepergian.

"KAI mengajak pengendara untuk mengutamakan keselamatan saat melintasi perlintasan sebidang dan selalu memperhatikan kondisi kendaraan agar tidak terjadi mogok saat melewati perlintasan sebidang," kata Joni, dikutip dari siaran pers, Rabu (27/4/2022).

Joni mengatakan masih banyak perlintasan sebidang yang berpotensi kembali menyebabkan adanya gangguan perjalanan bahkan hingga saat ini. Untuk itu, seluruh pihak yang berwenang diharapkan dapat membuat perlintasan sebidang KA menjadi seperti flyover atau underpass.

Sampai dengan pertengahan April 2022, terjadi 59 kejadian kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang yang menyebabkan korban meninggal 26 orang, luka berat 27 orang, dan luka ringan 35 orang.

Adapun, Pasal 91 UU No.23/2007 tentang Perkeretaapian menyebutkan bahwa perpotongan antara jalur kereta api dan jalan dibuat tidak sebidang.

Kemudian, pasal 5 dan 6 Permenhub No.94/2018 menyatakan bahwa evaluasi perlintasan sebidang harus dilakukan oleh pemerintah sesuai kelas jalannya dengan melibatkan KAI dan pihak terkait lainnya minimal satu tahun sekali. Berdasarkan hasil evaluasi tesebut, perlintasan sebidang dapat dibuat tidak sebidang dan ditutup.

Selain itu, perlintasan bisa ditingkatkan keselamatannya oleh Direktur Jenderal untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan nasional; Gubernur untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan provinsi; dan Bupati/Wali Kota untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan kabupaten/kota dan desa.

"Dengan membangun perlintasan tidak sebidang maka keselamatan pengguna jalan dan perjalanan kereta api dapat semakin meningkat," ujar Joni.

Saat ini, KAI menetapkan masa Angkutan Lebaran sejak H-10 sampai dengab H+10 Lebaran 2022 atau 22 April sampai dengan 13 Mei 2022. Pada keberangkatan 26 April atau H-6 Lebaran, KAI memberangkatkan 78.379 pelanggan kereta api jarak jauh yang mudik lebih awal ke berbagai tujuan.

Sejak H-10 sampai dengan H-6, KAI telah melayani total 370.150 pelanggan atau rata-rata 74.030 pelanggan per hari dengan okupansi sebesar 64 persen.

 

Sampai dengan 27 April, KAI telah menjual 1.630.128 tiket KA Jarak Jauh atau 63 persen dari total tiket yang disediakan untuk periode keberangkatan pada 22 April hingga 13 Mei 2022.

Adapun, tanggal keberangkatan favorit masyarakat untuk arus mudik yaitu 29 April dan 30 April, atau H-3 dan H-2 Lebaran. Sementara itu, rute favorit yakni dari Jakarta dan Bandung menuju ke Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper