Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Goldman Sachs Group Inc., memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di wilayah euro akan mencapai 25 basis poin pada Juli, diikuti oleh pergerakan pada September dan Desember.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (26/4/2022), dalam sebuah laporan yang dipublikasikan pada Senin, Ekonom Goldman Sven Jari Stehn memprediksi European Central Bank (ECB) akan menaikkan suku bunga acuan empat kali pada 2023 hingga 1,25 persen.
"Mengingat tekanan harga yang berlanjut dan sedikitnya bukti pada permintaan yang berkelanjutan, komentar ECB akhir-akhir ini telah meningkatkan kekhawatiran," tulis Stehn dalam laporan.
Goldman Sachs juga memperkirakan ECB akan mengakhiri program pembelian aset pada Juni, menjelang akhir kuartal II/2022.
"Pada saat perlambatan yang tajam pada pertumbuhan atau tekanan kedaulatan baru dapat menyebabkan normalisasi kebijakan yang lebih lambat, tanda-tanda yang lebih jelas dari efek putaran kedua mungkin perlu keluar lebih cepat," katanya.
Sebelumnya, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan dalam program CBS Face the Nation bahwa 50 persen inflasi yang terjadi di Eropa berasal dari lonjakan harga energi.
Baca Juga
"Jika saya menaikkan suku bunga acuan sekarang, itu tidak akan membuat harga energi turun," kata Lagarde.
Seperti diketahui, zona euro tengah menderita akibat inflasi, terutama di negara-negara yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap gas alam dan minyak dari Rusia setelah perang di Ukraina.