Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Mudik Tanpa Macet? Polri: Hindari Tanggal Ini

Polri mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal dan menghindari puncak arus mudik.
Sejumlah calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). Menurut data UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Terminal Bekasi, pemudik tujuan Sumatera dan Jawa jelang Hari Raya Idul Adha pada PPKM Darurat mengalami penurunan 70 persen dengan rata-rata jumlah penumpang sebanyak 250 orang per hari. /Antara Foto-Fakhri Hermansyah-wsj.rn
Sejumlah calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). Menurut data UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Terminal Bekasi, pemudik tujuan Sumatera dan Jawa jelang Hari Raya Idul Adha pada PPKM Darurat mengalami penurunan 70 persen dengan rata-rata jumlah penumpang sebanyak 250 orang per hari. /Antara Foto-Fakhri Hermansyah-wsj.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Korlantas Polri mengimbau agar masyarakat yang sudah cuti lebih awal untuk memanfaatkan jeda waktu sebelum 28 April 2022, agar bisa melakukan mudik Lebaran lebih awal.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Irfan Shantyabudi mengimbau agar masyarakat bisa mudik lebih awal sebelum 28 April, yang diprediksi menjadi puncak arus mudik, untuk menghindari kemacetan. Mudik lebih awal dinilai bisa membantu mengurangi kemacetan pada hari dan waktu yang sama.

Irfan menyampaikan bahwa dikhawatirkan pergerakan pemudik tertumpu pada 28 April, sehingga kemacetan tinggi terjadi sampai sulit untuk bergerak. Maka, dia meminta masyarakat yang memiliki selisih waktu sebelum 28 April untuk berangkat mudik lebih awal.

"Kita harapkan [selisih waktu] bisa dimanfaatkan untuk cuti lebih awal. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan dan tekanan pada arus lalu lintas tanggal 28 April," jelas Irfan pada konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

Irfan menjelaskan bahwa daya tampung jalan terhadap kendaraan yang melintas dihitung dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio). Supaya jalan bisa menampung kendaraan yang akan lewat, maka VC Ratio harus berada di bawah angka 1.

Sementara itu, Irfan menyebut 23 juta kendaraan roda empat atau mobil diprediksi melintas di jalan tol pada saat arus mudik tahun ini.

"Angka 23 juta [kendaraan roda empat], di jalan tol, itu berada di seputar angka [VC Ratio] 1,8. Artinya, kendaraan tersebut dalam keadaan tidak bisa bergerak," tegasnya.

Untuk itu, Irfan mengatakan terdapat sejumlah skema yang disiapkan apabila VC Ratio melewati angka 1. Dia menjelaskan, saat VC Ratio jalan tol mencapai 1,8, maka Korlantas akan mengusulkan penambahan satu lajur contraflow di jalan tol.

Kendati demikian, dia memproyeksikan hasil rekayasa lalu lintas tersebut masih akan baru menurunkan VC Ratio sampai dengan 1,6 saja. Apabila hal itu terjadi, maka penambahan satu lajur lagi diusulkan sampai dengan VC Ratio mencapai di bawah 1.

"Kalau sudah [penambahan] sampai tiga lajur, artinya seluruh jalan itulah yang disebut one way atau satu arah. Itu pun rasionya masih 0,8 dan kendaraan bergerak masih sangat pelan," jelasnya.

Selain rekayasa lalin tersebut, Irfan menyampaikan upaya untuk mengantisipasi kemacetan dilakukan dengan pembatasan kendaraan angkutan barang bersumbu tiga. Pembatasan kendaraan untuk melintas di jalan tol dan nasional berlangsung selama 28 April-1 Mei 2022 untuk arus mudik, dan 6-9 Mei 2022 untuk arus balik.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan akan memberikan waktu bagi kendaraan angkutan barang atau logistik untuk melintas di jalan tol maupun jalan nasional dari dini hari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 07.00 WIB.

Pembatasan tersebut, lanjut Budi, diterapkan di beberapa jalan tol dan jalan nasional seperti tol Jakarta--Cikampek dan jalan nasional Jakarta--Cikampek. Kemudian, pembatasan juga diterapkan di jalan tol di Jawa Timur dan Sumatera, serta jalan nasional sampai dengan ke Bali dan Medan.

"Kita harapkan kepada pengusaha terutama operator kendaraan truk yang tidak mengangkut komoditas yang diizinkan sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kemenhub," ucap Budi.

Dengan kombinasi dua metode tersebut, Irfan memprediksi VC Ratio baru akna turun sampai dengan angka 0,4. Rasio tersebut, lanjutnya, merupakan kondisi ideal yang ditargetkan.

"Itu artinya oke. Kalau dari Jasa Marga. [Kendaraan] bisa bergerak," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper