Bisnis.com, JAKARTA - Netflix Inc. tengah mempertimbangkan layanan versi hemat dengan iklan, sebuah perubahan besar setelah mencatatkan kehilangan 200.000 pelanggan pada kuartal I/2022.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (20/4/2022), Co-Chief Executive Officer Netflix Reed Hastings mengatakan itu saat paparan kepada para investor. Berkurangnya pelanggan Netflix ini terjadi pertama kali dalam satu dekade terakhir.
Bahkan, perusahaan memperkirakan akan ada penurunan lebih besar hingga 2 juta subscriber pada kuartal kedua.
Perusahaan akan membuat versi layanan yang didukung iklan selama satu atau dua tahun ke depan, kata Hastings.
Hastings mengatakan dirinya tidak menginginkan rumitnya iklan dan lebih menyukai cara berlangganan yang sederhana.
"Saya lebih suka dengan pilihan konsumen dan memungkinkan konsumen yang ingin mendapatkan harga lebih murah dan [konsumen yang] toleran dengan iklan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, sangat masuk akal," katanya dalam panggilan.
Baca Juga
Netflix membangun bisnis streaming raksasa online dengan jumlah pelanggan hingga 222 juta secara global. Namun, pertumbuhan pelanggan tersendat.
Pendapatan pada kuartal I/2022 meleset dari perkiraan Wall Street meski naik 9,8 persen menjadi US$7,87 miliar.
Namun, Netflix memperkirakan ada sekitar 100 juta orang yang melihat layanannya tanpa membayar.
Saham Netflix anjlok 27 persen menjadi US$256 per saham dalam perdagangan yang diperpanjang setelah perusahaan mempublikasikan laporan keuangan.