Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,5 Persen, Gara-Gara Perang?

Perkiraan BI tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara yang juga diperkirakan lebih rendah, yaitu Eropa, Amerika Serikat, China, Jepang, dan India.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) merevisi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,5 persen pada tahun ini.

“BI merevisi perkiraan ekonomi global pada tahun 2022 menjadi 3,5 persen dari sebelumnya 4,4 persen,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/4/2022).

Perry mengatakan, perkiraan tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara yang juga diperkirakan lebih rendah, yaitu Eropa, Amerika Serikat, China, Jepang, dan India.

Volume perdagangan dunia juga diperkirakan lebih rendah sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan gangguan rantai pasok global yang masih berlangsung.

Di samping itu. Perry mengatakan harga komoditas mengalami peningkatan, termasuk komoditas pangan, energi, dan logam sehingga memberikan tekanan pada inflasi global.

Ketidakpastian pasar keuangan juga masih tinggi akibat perang Rusia dan Ukraina di tengah normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara maju termasuk AS sejalan dengan semakin tingginya inflasi.

Sejalan dengan itu, BI juga merevisi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini, dari 4,7 hingga 5,5 persen menjadi 4,5 hingga 5,3 persen.

“Untuk keseluruhan tahun 2022, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,5-5,3 persen, sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumhya yaitu sebesar 4,7-5,5 persen,” kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper