Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai US$66,14 miliar.
“Ekspor Januari-Maret 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021, secara total ekspor kita meningkat 35,25 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (18/4/2022).
Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas pada periode Januari hingga Maret 2022 tercatat mencapai US$62,84 miliar atau meningkat 35,87 persen.
Margo mengatakan, ekspor nonmigas terbesar terjadi pada komoditas bahan bakar mineral atau batu bara, sebesar US$8,87 miliar dengan pangsa 14,12 persen dari total ekspor nonmigas pada kuartal I/2022.
Lebih lanjut, ekspor terbesar kedua adalah komoditas lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$7,91 miliar atau dengan pangsa 12,59 persen dari total ekspor.
Adapun, pada Maret 2022, BPS mencatat total nilai ekspor Indonesia pada Maret 2022 mencapai US$26,5 miliar atau meningkat 29,42 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Baca Juga
Sementara itu, secara tahunan, ekspor Indonesia juga tercatat meningkat signifikan, sebesar 44,36 persen (year-on-year/yoy).
Kenaikan ekspor ini pun dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas akibat perang Rusia dan Ukraina. Beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang signifikan, misalnya harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia atau ICP meningkat 18,58 persen secara bulanan atau 78,74 persen secara tahunan.
Di samping itu, beberapa komoditas nonmigas yang mengalami kenaikan harga yang tinggi, diantaranya batu bara sebesar 49,91 persen, nikel 41,26 persen, dan minyak kelapa sawit 16,72 persen.