Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Indonesia Sulit Tumbuh 5 Persen di Kuartal I/2022, Masyarakat Pikul Beban Berat

Tantangan pemerintah untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 5 persen pada kuartal I/2022 menghadapi tantangan menyusul beratnya beban yang dipikul masyarakat akibat kenaikan harga energi hingga komoditas pangan.
Suasana deretan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (23/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (23/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha domestik telah membaca prospek ekonomi Indonesia yang akan sulit tumbuh mencapai kisaran 5 persen pada kuartal I/2022, meskipun sektor manufaktur menunjukkan kinerja positif. 

Anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan Ajib Hamdani memperkirakan ekonomi pada 3 bulan pertama tahun ini hanya tumbuh 3,5 persen—4,5 persen.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan agresif pada kuartal II/2022 seiring dengan pelonggaran mobilitas masyarakat selama momentum Ramadan hingga Idulfitri.

“Pertumbuhan ekonomi 2022 akan agresif pada kuartal II/2022. Karena ada kombinasi antara mengalirnya likuiditas momentum Idulfitri dan juga kenaikan harga beberapa komoditas strategis,” jelasnya.

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Andry Satrio mengatakan secara umum periode Januari—Maret 2022 telah menorehkan pemulihan dari sisi kinerja manufaktur.

Namun, menurutnya tantangan pemerintah untuk mewujudkan target pertumbuhan menghadapi jalan terjal menyusul beratnya beban yang dipikul masyarakat akibat kenaikan harga energi hingga komoditas pangan.

“Atas dasar itu kami melihat kemungkinan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022 di bawah target pemerintah. Kami prediksi kemungkinan besar 4 persen,” kata dia kepada Bisnis, Minggu (17/4/2022).

Pemerintah sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,5-5,2 persen di kuartal I/2022.

"Kementerian Keuangan di Q1 tentu akan melihat seluruh indikator di bulan Maret, namun kita tetap pada kisaran antara 4,5-5,2 persen untuk kuartal I/2022 dan keseluruhan tahun kita tetap di 4,8-5,5 persen," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2022, Rabu (13/4/2022).

Keyakinan pemerintah ditopang oleh perkembangan data ekonomi yang positif pada Maret 2022.

Salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut adalah membaiknya daya beli masyarakat.

Hal ini tercermin dari dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tetap berada pada zona optimistis pada kuartal I/2022.

IKK tercatat sebesar 111,0 pada Maret 2022 dan mencapai sebesar 114,6 pada kuartal I/2022. Sejalan dengan itu, kinerja penjualan eceran pada Maret 2022 diproyeksi tetap tumbuh positif sebesar 8,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), maupun secara bulanan sebesar 2,0 persen (month-to-month/mtm).

Di samping itu, perbaikan ekonomi juga didukung oleh pertumbuhan dari penjualan kendaraan bermotor, konsumsi listrik, dan semen, yang cukup baik.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) penjualan mobil wholesales pada Maret 2022 tercatat mencapai 98.536 unit, meningkat 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kinerja PMI Manufaktur Indonesia pun tetap berada pada zona ekspansif sebesar 51,3 pada Maret 2022.

Posisi ini meningkat tipis dibandingkan dengan posisi pada Februari 2022 yang sebesar 51,2.

Dari sisi eksternal, surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 tercatat meningkat sebesar US$3,83 miliar, di dorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper