Bisnis.com, JAKARTA - Tren surplus neraca perdagangan yang tinggi diperkirakan akan berlanjut pada periode Maret 2022.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan meningkatnya surplus neraca perdagangan akan dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas yang terus berlangsung hiingga Maret 2022.
“Dengan kenaikan harga komoditas yang luar biasa Maret, sebenarnya sejak Februari karena konflik Rusia dan Ukraina, nilai ekspor Indonesia jadi meningkat, akan lebih besar lagi dari ekspor Februari,” katanya, Minggu (17/4/2022).
Karena harga komoditas yang terkerek naik, Faisal memperkirakan akan ada tambahan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya.
Di sisi lain, Faisal memperkirakan kinerja impor Indonesia juga akan mengalami peningkatan karena adanya peningkatan konsumsi menjelang Ramadan.
Dengan demikian, menurutnya surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2022 berpotensi mencapai US$4 miliar.
“Saya perkriakan di Maret 2022 surplusnya akan lebih besar dibandingkan Februuari yang US$3,8 miliar, jadi di Maret surplusnya bisa lebih dari US$4 miliar,” kata Faisal.
Sebelumnya. Badan Pusat Statistik mencatat surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 mencapai US$3,83 miliar.
Surplus tersebut didapat dari nilai ekspor pada Februari 2022 yang mencapai US$20,46 miliar, sementara nilai impor mencapai US$16,64 miliar.