Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tampung Arus Mudik 2022, Maskapai Ajukan 928 Ekstra Flight

AirNav Indonesia memprediksi kenaikan signifikan jumlah penerbangan dibandingkan periode yang sama pada 2021 lalu sekitar 239 persen.
Caption: Seorang pegawai AirNav sedang mengamati pergerakan pesawat di Air Traffic Controller Working Positions Bandara Supandio Pontianak/Bisnis.com-Rio Sandy Pradana.
Caption: Seorang pegawai AirNav sedang mengamati pergerakan pesawat di Air Traffic Controller Working Positions Bandara Supandio Pontianak/Bisnis.com-Rio Sandy Pradana.

Bisnis.com, JAKARTA- Maskapai nasional mulai mempersiapkan penerbangan tambahan atau ekstra flight di sebanyak 13 bandara untuk periode lebaran dan mudik 2022.

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi menjelaskan pada periode Angkutan Udara Lebaran Tahun 2022 (25 April - 11 Mei 2022) ini, AirNav Indonesia memprediksi kenaikan signifikan jumlah penerbangan dibandingkan periode yang sama pada 2021 lalu sekitar 239 persen. Proyeksi tersebut, kata dia, disusun dengan mempertimbangkan dampak dari kebijakan Pemerintah yang mengizinkan masyarakat melakukan perjalanan mudik, setelah 2 tahun lalu dibatasi.

Namun demikian, jumlah penerbangan memang sudah berangsur normal dalam kurun waktu sepanjang tahun 2022 berjalan. Jika dibandingkan dengan rata-rata penerbangan selama bulan Maret 2022, prediksi kenaikan jumlah penerbangan di periode Lebaran tahun ini berada di kisaran 5 persen.

"Terkait slot penerbangan tambahan atau extra flight, sejumlah maskapai sudah mengajukan slot penambahan penerbangan sebanyak total 928 penerbangan di 13 bandara selama periode Angkutan Udara Lebaran Tahun 2022," ujarnya, Jumat (15/4/2022).

Jumlah tersebut didominasi yang melayani penerbangan di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Khusus untuk Soetta terdapat penambahan slot penerbangan sebanyak 423 penerbangan.

Menghadapi potensi kenaikan jumlah penerbangan pada periode Angkutan Udara Lebaran tahun ini, AirNav Indonesia telah melakukan sejumlah persiapan, di antaranya memastikan kesiapan personil dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi yang prima.

Selain itu, juga menyiapkan sejumlah prosedur tanggap darurat untuk mengantisipasi berbagai faktor operasional yang tidak dapat diprediksi, seperti gangguan cuaca, pelayanan peberbangan kedaruratan dan pergerakan VIP, hingga kemungkinan gangguan teknis fasilitas navigasi penerbangan.

AirNav juga bakal mengoptimalkan jam operasional pelayanan dengan menyesuaikan jam operasional bandar udara di masing-masing lokasi kerja. Oleh karenanya, AirNav siap melakukan penyesuaian jika diperlukan perpanjangan jam operasional, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Sesditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin menmaparkan sejumlah kesiapan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait penerbangan untuk periode lebaran 2022. Sejumlah kesiapan tersebut di antaranya dengan melakukan pendetailan skenario mulai dari optimalisasi udara, pemanfaatan tambahan slot time, jam operasi dan ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP).

Isnin berujar dalam mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya juga akan monitor pemesanan tiket yang dijual oleh para maskapai mulai 11 April 2022. Pemantauan tersebut secara mendetail untuk mencatat rute-rute tujuan mudik. Dengan adanya data pantauan tersebut, dia berharap bisa memudahkan dalam menghadapi lonjakan penumpang.

Selama periode lebaran 2022, diprediksikan ada tambahan lonjakan penumpang yang juga berasal dari penumpang domestik maupun internasional yang memanfaatkan momentum liburan panjang. Belum lagi, saat ini penerbangan internaisonal diramaikan slot kedatangan penumpang umrah yang mendekati periode mudik.

“Kami bekerja keras untuk memperlancar peningkatan kapasitas. Tak kalah penting, dua minggu sebelum mudik tidak ada lagi pekerjaan fiisk yang menghalangi di bandara saat mudik,” imbuhnya.

Selain persoalan kapasitas, cuaca ekstrem juga menjadi perhatian khusus bagi Kemenhub. Terutama terkait dengan jarak pandang serta menyiagakan diri menghadapi kondisi darurat atau force majeur seperti bencana gunung berapi dan sebagainya.

Rencananya posko pelayanan mudik tahun ini digelar di sebanyak 50 bandara.

Sementara itu Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengakui saat ini terdapat sorotan terkait dengan masalah kekurangan pesawat akibat kondisi pandemi. Maskapai mengalami tekanan finansial selama pandemi yang berimbas berkurangnya jumlah pesawat.

“Jadi di sektor udara ini, antisipasinya selama masa lebaran ini bagaimana mengoptimalkan jumlah pesawat dan slot time. Dengan jumlah pesawat yang tersedia menurun diharapkan kami bisa mengantisipasi sekitar 8,7 juta penumpang yang hendak mudik menggunakan pesawat,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper