Bisnis.com, JAKARTA - Kabar segera mengudaranya Pelita Air Services (PAS) semakin santer setelah mendatangkan sebanyak dua pesawat A320-200. Timing masuknya PAS pun dinilai tepat pada saat pemulihan industri penerbangan.
Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman mengatakan pemilihan masuknya PAS pada periode pasar penerbangan mulai pulih pun menjadi lebih tepat.
"Makin ramai ya makin seru penerbangan. Timing masuknya Pelita Air tepat karena dibandingkan dengan maskapai-maskapai lain yang existing yang masih terbebani dampak keuangan akibat Covid19," ujarnya, Rabu (13/4/2022).
Dia memperkirakan maskapai penerbangan baru mulai bisa bernapas lega pada 2022. Gerry menjelaskan maskapai pada tahun ini akan berfokus pada pemulihan kinerja keuangan setelah 2 tahun sekarat akibat pandemi.
Bagi maskapai yang eksisting, kata Gerry, rata-rata ekspansi baru bisa dilakukan pada 2023. Sementara untuk maskapai-maskapai yang baru, dia menilai akan lebih fokus kepada konsolidasi dan baru berekspansi secara bertahap.
"Kalau ekspansi penuh baru akan mulai tahun depan juga," imbuhnya.
Baca Juga
Gerry menilai pada 2022 ini, sejumlah maskapai masih akan fokus kepada pemulihan pengoperasian berdasarkan kepemilikan jumlah yang masih ada. Maskapai akan mengoptimalisasi jumlah yang ada, dengan meningkatkan utilisasi pesawat.
Terlebih, Gerry menyebut dengan kapasitas jumlah pesawat yang pada saat memang lebih sedikit dibandingkan dengan pada masa pra-pandemi. Meski demikian, tingkat permintaan juga belum pulih sepenuhnya, baik akibat dampak Covid-19 selama 2 tahun terakhir maupun kenaikan biaya berbagai macam barang dan jasa. Penaikan tersebut dikhawatirkan akan memicu inflasi.