Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara global kembali membumbung tinggi. Harga batu bara pada hari ini, Selasa (12/04/2022) mencapai level US$303 per ton.
Dinamika harga batu bara masih dipengaruhi oleh konflik Ukraina dan Rusia yang tidak berkesudahan. Konflik tersebut berimbas pada diembargonya batu bara Rusia oleh Jepang.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengingatkan bahwa tingginya harga batu bara, disamping dapat meningkatkan ekonomi nasional melalui ekspor juga dapat menyebabkan inflasi.
“Kenaikan harga batu bara yang terlalu tinggi memang dilematis. Di satu sisi dapat meningkatkan pendapatan negara dari ekspor. Akan tetapi kenaikan harga batu bara juga dapat menyebabkan inflasi,” ungkap Bhima kepada Bisnis, Selasa (12/04/2022).
Menurut Bhima, inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar berupa batu bara yang banyak digunakan dalam berbagai macam industri.
“Contohnya, industri keramik memerlukan batu bara sebagai bahan bakarnya. Selain itu industri smelter nikel juga menggunakan batu bara, ini bisa menyebabkan biaya produksi naik secara signifikan,” jelas Bhima.
Baca Juga
Selanjutnya, kenaikan biaya produksi tersebut berdampak pada kenaikan harga jual produk akhir.
“Jika produksi naik, dampaknya terlihat pada kenaikan harga jual hilir atau produk akhir. Ini sangat mempengaruhi kesiapan konsumen [dalam menghadapi naiknya harga produk],” pungkas Bhima.