Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Kembali Memanas, Ini Segudang Keuntungan yang Didapat

Pengusaha harus memanfaatkan momen kenaikan harga batu bara untuk menggenjot produksi dan volume ekspor.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga batu bara global dinilai menjadi momentum yang tepat untuk terus menggenjot produksi batu bara nasional dan meningkatkan volume ekspor.

Harga batu bara pada hari ini, Selasa (12/04/2022) terpantau melonjak. Harga batu bara kontrak Mei ditutup di level US$303 per ton, melonjak 2,71 persen dibandingkan Senin (11/04/2022).

Penyebab melonjaknya harga batu bara adalah embargo batu bara Rusia oleh Jepang. Langkah Jepang menghentikan impor batu bara Rusia merupakan komitmen Jepang yang disepakati oleh para pemimpin negara G-7.

“Dengan memanfaatkan situasi kenaikan harga batu bara dan adanya embargo dari Jepang, kita bisa menaikkan produksi dan volume ekspor. Dengan demikian, penerimaan negara dari PNBP [penerimaan negara bukan pajak], pajak maupun royalti pasti mengalami kenaikan,” terang Mamit kepada Bisnis, Selasa (12/04/2022).

Adapun bagi industri batu bara, peningkatan volume ekspor batu bara di tengah kenaikan harga batu bara, menurut Mamir, dapat memberikan keuntungan besar.

“Peningkatan ekspor juga memberikan keuntungan yang besar bagi produsen batu bara baik dari income maupun harga saham mereka. Dengan demikian portofolio perusahaan [batu bara] menjadi lebih baik,” jelas Mamit.

Selain itu, peningkatan volume ekspor batu bara saat harga sedang tinggi juga memberikan multiplier effect.

“Selain itu, industri pendukung seperti transportasi dan alat berat akan bertumbuh jika ekspor bertambah, dapat menyerap tenaga kerja di sektor pertambangan batu bara, dan meningkatkan perekonomian daerah penghasil batu bara,” tandas Mamit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper