Bisnis.com, JAKARTA - Mobilitas masyarakat diprakirakan meningkat tidak hanya untuk jalur antarkota, namun juga di dalam perkotaan pada saat Idulfitri, khususnya, mobilitas masyarakat menuju sejumlah daerah wisata. Oleh karena itu, pengaturan mobilitas juga akan dilaksanakan pada sejumlah daerah tersebut.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi mobilitas masyarakat akan meningkat khususnya dalam wilayah Jabodetabek, khususnya menuju kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan akan segera menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait terutama mengenai minimnya dampak kebijakan yang telah diterapkan selama ini untuk mengatasi kemacetan di daerah Puncak.
"Selama ini ganjil genap sudah kita lakukan, namun begitu sekitar dua bulan setelah diberlakukan ternyata sudah mulai banyak masyarakat yang menyesuaikan dengan ganjil genap yang kita lakukan. Artinya, pada saat berlaku awal cukup bagus namun setelah itu kembali pada hal yang rutin yakni kembali terjadi macet," tuturnya pada media briefing, Jumat (8/4/2022).
Untuk itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menyiapkan personilnya sekaligus memasang variable message sign (VMS) untuk rekayasa lalu lintas sekitar kawasan Puncak.
Menurut Budi, hal yang paling penting untuk diantisipasi adalah mengenai potensi kepadatan kendaraan menuju kawasan Puncak pada saat arus balik, yang diprakirakan memuncak sekitar 7-8 Mei 2022. Hal tersebut karena penerapan one way yang direncanakan berlaku mulai dari Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang sampai dengan Km 49 Tol Jakarta - Cikampek pada saat puncak arus balik.
Baca Juga
"Kalau di awalnya [arus mudik] banyak waktu yang digunakan masyarakat untuk perjalanan. Namun pada saat arus baik 7-8 Mei, kita akan antisipasi dengan baik. Karena kalau nanti diberlakukan one way dari Km 414 Kalikangkung sampai Km 49, atau ada usulan juga sampai dengan Km 10, mungkin untuk masuk ke Jakarta akan deras dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Itu dampaknya juga bisa kemacetan di sekitar jalan tol," jelasnya.
Adapun, Kemenhub akan memberlakukan berbagai rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan seperti contra flow, one way, dan pembatasan kendaraan angkutan logistik pada puncak arus mudik yang diprakirakan jatuh pada H-3 Idulfitri. Di samping itu, rekayasa lalu lintas juga akan dilakukan pada saat arus balik yang diprediksi memuncak sekitar 7-8 Mei 2022.
Beberapa titik yang diprediksi akan rawan macet khususnya di pulau Jawa yakni Tol Jakarta - Cikampek serta menuju Merak.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan bahwa berdasarkan survei Kemenhub akhir Maret lalu, puncak arus mudik akan jatuh pada sekitar H-3 Idulfitri, pada pukul 07.00 dan 09.00 WIB.
"Hasil survei menunjukkan bahwa perjalanan masyarakat akan mencapai puncaknya pada 29 dan 30 April, tepatnya antara pukul 07.00 dan 09.00 WIB. Sekali lagi ini hasil survei ya. Sementara [itu] puncak arus balik tanggal 8 Mei, jam 07.00 dan 09.00 pagi juga," tuturnya pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Adita mengatakan 14,3 juta orang dari total yang diprediksi akan mudik berasal dari Jabodetabek.
Terkait dengan moda transportasi, masyarakat paling banyak akan menggunakan kendaraan pribadi jalur darat yakni mobil pribadi dan sepeda motor. Selanjutnya, masyarakat memilih untuk menggunakan bus dan travel, udara, kereta api, dan kapal penyeberangan.