Bisnis.com, JAKARTA — Kementarian Pertanian (Kementan) menggenjot ekspor pinang sebagai salah satu komoditas unggulan setelah adanya permintaan pasar dunia yang tinggi sepanjang 2021. Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, nilai ekspor pinang mencapai sekitar Rp5 triliun sepanjang 2021.
“Pinang sekarang menjadi komoditi yang berskala ekonomi, karena itu, sesuai arahan presiden, pemerintah terus mendorong agar berbagai provinsi yang memiliki potensi besar termasuk Jambi ini dapat kita perkuat agar ekspornya dapat berjalan lebih baik,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui siaran pers, Jumat (8/4/2022).
Syahrul mengatakan kementeriannya bakal mendorong produktivitas pinang melalui penyediaan bibit-bibit berkualitas. Dia berharap upaya itu dapat meningkatkan ekspor pinang ke mancanegara dan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global.
“Tadi ada perintah Bapak Presiden untuk memperbaiki bibit bibit pinang kita agar kualitasnya lebih terjamin, sehingga pemasarannya ke berbagai negara dapat lebih maksimal,” tuturnya.
Adapun, produktivitas pinang biji rata-rata sebesar 651 kilogram per hektar, dan untuk varietas Betara di Jambi dapat mencapai 7,81 ton kernel kering per hektar ha setiap tahun dengan umur produktif mencapai 25 tahun.
Perkebunan pinang hampir seluruhnya dikelola oleh rakyat. Produk turunan pinang berpotensi dikembangkan di dalam negeri, dengan tujuan meningkatkan investasi, nilai tambah dan serapan tenaga kerja, antara lain berupa produk kosmetik atau kecantikan, olahan, pangan dan farmasi.
Baca Juga
Adapun untuk pengembangan pinang di provinsi Jambi, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan telah memfasilitasi kegiatan yang menunjang peningkatan ekspor, antara lain bantuan perluasan 300 ribu pohon benih pinang dan sarana produksi, serta 8 paket prasarana Pasca panen.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepas komoditas pinang biji di Provinsi Jambi untuk ekspor ke sejumlah negara pada Kamis (7/4/2022). Menurut Jokowi, pinang biji adalah komoditas yang dibutuhkan di sejumlah negara dan Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi penghasil pinang di Indonesia.
"Di seluruh Tanah Air ada 152.000 hektare lahan kita yang ditanami pohon pinang, dan 22.000 hektarnya berada di Provinsi Jambi. Ini adalah sebuah komoditas ekspor yang banyak dibutuhkan di Thailand, Iran, India, China, Pakistan, dan kita harapkan ini nanti akan menjadi sebuah komoditas ekspor dalam jumlah yang besar," kata Jokowi dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (7/4/2022).
Pada kesempatan tersebut, sebanyak tujuh kontainer pinang biji seberat 126 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp4,069 miliar dilepas Jokowi untuk diekspor ke Pakistan.