Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan ketersediaan bahan pokok asal ternak seperti daging sapi, ayam, dan telur di Jawa Timur terpantau aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat jelang Ramadan.
“Kita dapat melihat saat ini baik di pasar maupun di sentra-sentra peternakan di Jawa Timur untuk ketersediaan daging sapi, ayam dan telur semua aman," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah dikutip dari siaran pers, Kamis (31/3/2022).
Dia melakukan pemantauan ketersediaan pangan asal ternak di Pasar Wonokromo dan beberapa sentra peternakan di Provinsi Jawa Timur. Sebagai informasi Jawa Timur adalah sentra produksi ternak dengan populasi sapi terbesar nomor 1 di Indonesia saat ini.
Populasi Ternak di Jawa Timur saat ini sebanyak 4.928.987 ekor. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Dinas Peternakan Jawa Timur terdapat 61.109 ekor sapi atau kerbau siap potong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jawa Timur ini merupakan salah satu lumbung sapi nasional dan lumbung telur ayam ras kita," kata Nasrullah.
Mengacu data laporan dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur ketersediaan komoditas daging sapi pada April 2022 sebanyak 12.161 ton, sedangkan kebutuhannya sebanyak 11.428 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 733 ton. Untuk Mei 2022, lanjutnya, ketersediaannya mencapai 12.387 ton, sedangkan kebutuhannya sebanyak 11.428 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 959 ton.
Sementara itu, untuk komoditas daging ayam ketersediaannya sebanyak 34.923 ton sampai April 2022, sedangkan kebutuhannya sebanyak 34.025 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 898 ton. Adapun pada Mei 2022, kebutuhannya mencapai 35.199 ton dengan kebutuhan 34.025, sehingga terdapat surplus sebesar 1.175 ton.
Dia mengatakan komoditas telur ayam ras di April 2022 mencapai 64.200 ton dengan kebutuhan 48.813 ton, sehingga surplus 15.387 ton. Kemudian untuk kebutuhan di Mei 2022 mencapai 58.894 ton dengan kebutuhan 48.813 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 10.081 ton.
“Selain itu, kami juga menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN, dan BUMD dengan sumber sapi atau kerbau lokal, tentunya hal ini bertujuan untuk memudahkan akses jual-beli,” kata dia.