Bisnis.com, JAKARTA - Generasi milenial perlu memiliki tiga kompetensi utama guna meningkatkan daya saing.
Ketiga kompetensi tersebut adalah melek finansial, mahir wirausaha, dan digital savvy atau mudah beradaptasi dengan teknologi digital.
"Tiga kompetensi itu sangat diperlukan dalam memenangkan persaingan, tidak tergilas zaman, dan menjadi yang terdepan," ujar Komisaris Utama Bisnis Indonesia Group Hariyadi B. Sukamdani dalam sambutannya di Pekan Milenial Naik Kelas, Selasa (5/4/2022).
Menurut Hariyadi, kompetensi melek finansial diperlukan agar milenial punya perencanaan keuangan, baik dalam hal menyeimbangkan pola konsumsi dan investasi.
Oleh karena itu, dia memandang pemerintah perlu terus mendukung akses modal bagi para milenial siap kerja, salah satunya dengan program kartu Prakerja yang telah dimanfaatkan untuk memulai usaha baru.
Baca Juga
Adapun, mahir wirausaha merupakan sebuah keharusan sesuai dengan karakter generasi yang tidak semata-mata menjadi pekerja, tetapi juga menciptakan peluang pekerjaan kepada orang lain.
"Ketika bisa memberikan manfaat bagi banyak orang, seorang milenial dapat memenuhi kebutuhan sendiri," ungkapnya.
Sementara itu, dia memaparkan bahwa digital savvy sebuah keniscayaan bagi milenial seiring dengan kemajuan teknologi digital yang telah mendisrupsi banyak hal, termasuk lahirnya perusahaan-perusahaan rintisan dengan valuasi raksasa.
Melihat pentingnya hal tersebut, Bisnis Indonesia menyelenggarakan Pekan Milenial Naik Kelas, ebagai bentuk dukungan kami terhadap generasi milenial.
"Kami berharap melalui ajang sebagai upaya bersama untuk membangun optimisme masyarakat, terutama para milenial," papar Hariyadi.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dengan menghadirkan diskusi dan workshop dari, oleh, dan untuk milenial.
Seperti diketahui, populasi generasi milenial saat ini kian dominan. Merujuk data BPS pada 2021, penduduk usia produktif kategori milenial (1981-1996) mencapai 25,87% dari total penduduk Indonesia 270, 20 juta jiwa.