Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan jasa pengiriman ekspres Anteraja memprediksikan adanya peningkatan volume pengiriman jelang Ramadan 2022 ini sejalan dengan pelonggarakan aktivitas ekonomi.
VP Sales dan Marketing Anteraja Andri Hidayat memperkirakan selama periode lebaran tahun ini, volume pengiriman Anteraja akan mengalami peningkatan diatas 30 persen dibandingkan dengan hari biasa. Sementara itu apabila dibandingkan dengan periode lebaran tahun lalu naik lebih dari 2 kali lipat.
Dia juga optimistis dibandingkan dengan pada tahun lalu, volume pada tahun ini masih akan mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan jangkauan wilayah Anteraja sudah lebih luas yaitu lebih dari 1.000 titik layanan yang ada di 34 provinsi di Indonesia.
Selain itu, Anteraja juga secara agresif bekerja sama berbagai layanan e-commerce, serta adanya kolaborasi dengan Gojek dan Grab untuk membantu pengiriman last mile. Kemudian, Anteraja juga memiliki layanan Travylite bekerjasama dengan Angkasa Pura II yang sudah beroperasi di Terminal 2E keberangkatan domestik Bandara Soekarno-Hatta serta bandara Kualanamu di Medan.
Selain ekspansif membuka kerja sama, Anteraja juga telah meluncurkan metode Cash on Delivery (COD) serta akan melayani pengiriman kargo dan makanan beku atau frozen food. Dengan katalis positif tersebut, dia optimistis selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini pengiriman Anteraja akan meningkat dibandingkan tahun lalu.
“Untuk pengiriman parsel selama periode Ramadan dan lebaran tahun ini, kami masih akan terjadi peningkatan dibandingkan tahun lalu. Meskipun sudah ada pelonggaran aturan mudik, kami melihat volume transaksi melalui e-commerce masih akan tinggi mengingat masyarakat sudah terbiasa berbelanja secara online selama pandemi ini.
Sebagai gambaran selama periode Ramadan 2021, pengiriman Anteraja mencapai lebih dari 500.000 parcel/hari, dimana mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat jika dibandingkan pada Ramadan pada 2020. Menghadapi peningkatan volume selama periode Ramadan tahun ini, Andri mengatakan sudah melakukan persiapan matang dari sisi kesiapan operasional. Terutama dengan dukungan sistem teknologi yang dimiliki, dia siap melayani setiap pelanggan selama periode Ramadan.
“Mengenai SLA, kami sudah siap menghadapi lonjakan pengiriman selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini. Kami selalu berupaya untuk mengantarkan barang tepat waktu sesuai dengan jenis layanan yang dipilih oleh customer, karena hal ini sudah menjadi bagian dari sistem internal,” imbuhnya.
Menjelang berakhirnya kuartal I/2022, dia pun mengeklaim sudah mencapai target. Sementara itu terkait dengan target hingga akhir tahun, dia memproyeksikan volume pengiriman dapat mencapai lebih dari 1,5 juta parsel per hari.
Andri memprediksikan hingga akhir tahun ini, tantangan kinerja pandemi Covid-19 yang masih belum selesai, serta munculnya beberapa varian baru di Indonesia. Meskipun dia melihat Anteraja masih belum terdampak akibat virus varian baru tersebut tetapi pihaknya mengantisipasi apabila dampak tersebut terjadi.
Namun, sejumlah katalis positif juga masih akan mendukung industri logistik. Dia percaya kehadiran e-commerce, fintech, digital payment. Menurutnya teknologi digital akan menjadi mesin pertumbuhan yang baru seiring dengan peningkatan pengguna internet yang didorong oleh perubahan kebiasaan belanja masyarakat ke sistem online.
“Selain itu, di tahun ini kami juga akan melayani pengiriman kargo dan makanan beku atau frozen food. Kami optimis dengan inovasi-inovasi tersebut dapat mendorong kinerja Anteraja ke depan,” tekannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
