Bisnis.com, JAKARTA - Pabrik raksasa milik Tesla Inc., di Shanghai harus ditutup sementara mengikuti lockdown yang diterapkan di China akibat kenaikan kasus Covid-19.
Dilansir Bloomberg pada Senin (28/3/2022), penutupan pabrik akan dimulai pada Senin (28/3/2022). Hingga saat ini belum ada keterangan berapa lama pabrik akan ditutup.
Pemerintah Shanghai mengunci hingga separuh dari kota untuk melakukan uji Covid-19 lantaran kota itu menjadi titik penyebaran terbesar di China.
Wilayah di sekitar barat Sungai Huangpu yang merupakan lokasi pabrik Tesla akan dikunci pada Senin hingga 4 hari.
Pabrik ini merupakan pabrik Tesla yang terbesar di luar Amerika dengan jumlah produksi setengah dari total produksi Tesla pada tahun lalu. Sebelumnya, pabrik ini juga harus ditutup selama 2 hari pada awal bulan ini.
Pabrik ini menjadi sumber produksi krusial mengingat China adalah pasar terbesar kedua bagi Tesla. Pabrik ini juga mengekspor kendaraan listrik ke Eropa dan berbagai wilayah di Asia.
Baca Juga
Perusahaan mengatakan akan mengupayakan yang terbaik untuk memastikan produksi tetap berjalan sesuai dengan target.
Asosiasi Kendaraan Penumpang China mencatat bahwa pabrik Tesla di Shanghai memproduksi 56.515 unit pada Februari. Lebih dari setengahnya diekspor dan sisanya sebanyak 23.200 untuk domestik.
Perusahaan milik Elon Musk ini memiliki pabrik di sejumlah negara dan kawasan seperti Amerika Utara, California, Shanghai, dan Eropa. Sebentar lagi, Tesla akan meresmikan pabriknya di Austin.