Bisnis.com, JAKARTA – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) diminta segera memanfaatkan momentum kenaikan minyak mentah dunia yang diperkirakan memompa kembali investasi hulu migas nasional.
Akibat konflik Rusia dan Ukraina yang belum juga selesai, harga minyak dunia terdongkrak naik pada perdagangan hari ini. Setelah sempat jatuh, harga minyak naik kembali.
Pada hari Senin (21/03/2022), harga minyak jenis Brent berada di US$ 109,32/barel, meningkat 1,29 persen dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sementara itu, minyak jenis WTI berada di level US$ 106,35/barel alias naik 1,58 persen.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno optimistis investasi hulu migas nasional akan kembali menggeliat dan mendesak KKKS lebih agresif dan intensif untuk menambah program kerja.
"Harga minyak saat ini sedang naik, sehingga peningkatan investasi bisa terjadi. Untuk itu KKKS sebaiknya lebih agresif dan intensif dalam menambah program kerja drilling, workover dan well service agar bisa segera produksi lebih,” tegas Julius kepada Bisnis, Senin (21/03/2022).
Untuk menjaga minat investasi di tengah tren harga yang positif saat ini, Julius memastikan SKK Migas berupaya memfasilitasi kemudahan berbisnis sektor hulu, seperti mempercepat proses perizinan hingga pemberian insentif guna mendorong keekonomian proyek.
Meski demikian, menurut Julius, realisasi produksi hulu migas masih belum mencapai target. Salah satu faktor penyebabnya adalah terjadinya unplanned shutdown di ExxonMobil Cepu Ltd dan Pertamina Hulu Rokan (PHR). Selain itu, ada juga planned shutdown di LNG Tangguh Train-2 selama sebulan untuk maintenance.
Akan tetapi, menurut Julius produksi migas nasional menunjukkan tren peningkatan.
“Per 28 Februari 2022 produksi minyak nasional mencapai 630 KBOPD, untuk produksi gas bumi sebanyak 5.500 MMSCFD. Secara total produksi migas mencapai 1.617,8 MBOEPD,” papar Julius.
Sebagai catatan, KKKS menyikapi hal ini dengan target program kerja pada WP&B 2022 lebih masif. Hal ini terlihat dari target pemboran yang diperkirakan mencapai 890 sumur pengembangan yang terdiri atas 790 sumur pengembangan hasil WP&B dan 100 potensi sumur pengembangan dari program filling the gap (FTG).
Rencana program sumur eksplorasi mencapai 42 sumur atau lebih tinggi dibandingkan 2021 yang sebanyak 28 sumur. Rencana survei seismik 2D sepanjang 3.539 km dan seismik 3D sepanjang 4.339, yang lebih panjang dibandingkan 2021 yang realiasi survei seismik 2D sepanjang 2.635 km dan seismik 3D sepanjang 1.190 km. Untuk program work over pada 2022 mencapai 581, sedangkan well service sebanyak 29.58.