Bisnis.com, JAKARTA – Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali akan membuka lagi sebanyak 10 rute penerbangan internasional baru yang dioperasikan sejumlah maskapai asing pada periode musim panas 2022.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menyampaikan saat ini, maskapai yang telah beroperasi melayani rute penerbangan internasional, yaitu Garuda Indonesia rute Narita–Denpasar, Singapore Airline rute Singapura–Denpasar, Scoot rute Singapura–Denpasar, dan Jet Asia rute Singapura–Denpasar.
Selain itu ada 3 rute penerbangan internasional baru yang akan beroperasi, seperti Garuda Indonesia rute Sydney–Denpasar, KLM rute Singapura–Denpasar dan Malaysia Airline rute Kuala Lumpur–Denpasar.
“Ke depannya, pada periode summer akan dibuka lagi 10 rute penerbangan internasional baru di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Empat rute telah mendapat persetujuan, dan enam rute lainnya sedang dalam proses,” ujarnya melalui keterangan resmi dikutip, Kamis (17/3/2022).
Novie melanjutkan dalam waktu dekat segera menyusul pembukaan rute oleh AirAsia Kuala Lumpur–Denpasar dan Batik Air rute Singapura–Denpasar.
Sementara itu, penerbangan yang sedang mengajukan proses pengajuan pengaktifan rute penerbangan, yaitu Jetstar rute Melbourne–Denpasar, AirAsia rute Singapura–Denpasar, Turkish Airlines rute Istanbul–Denpasar, Qantas rute Melbourne–Denpasar, Virgin Australia rute –Denpasar, dan Emirates rute Dubai–Denpasar.
Novie turut menyemapaikan bahwa sejak dibukanya pintu masuk ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 7 Maret 2022, telah terjadi peningkatan kedatangan internasional dan domestik.
“Peningkatan jumlah kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai disebabkan oleh pelonggaran persyaratan menuju Bali atau Visa on Arrival, penambahan rute penerbangan serta diberlakukannya kebijakan relaksasi karantina,” jelasnya.
Secara umum Bandara I Gusti Ngurah Rai, telah siap menerima kedatangan internasional baik dari sisi fasilitas maupun kapasitas. Alur kedatangan internasional mencakup beberapa tahapan mulai dari pemeriksaan dokumen kesehatan dan keimigrasian. Selain itu, untuk menghindari kerumunan pada saat pengisian Electronic Custom Declaration (EDC), maka area Bea Cukai akan memperluas cakupan WiFi.
“Peningkatan jumlah kedatangan internasional, tentunya harus sejalan dengan penerapan protokol kesehatan yang berlaku, baik pada saat pre-flight, in-flight dan post flight. Masing-masing stakeholder penerbangan harus mengawasi dan melakukan pengecekan pelaksanaannya di bandara,” tekannya.